Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menyebut partainya tak pernah gentar menerjang badai dan gelombang. Hal ini disampaikan Megawati dalam sambutannya di kongres VI PDIP yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center, Sabtu (2/7).
Awalnya Megawati berbicara soal ketegangan di laut China Selatan dan eskalasi militer di semenanjung Korea yang dinilai bisa memperbesar risiko pecahnya konflik terbuka. Bahkan, kata Megawati, Asia Tenggara pun tak steril dari kekerasan.
"Sengketa perbatasan Thailand Kamboja yang telah menelan korban jiwa dan memaksa ribuan warga sipil mengungsi. Ini harus jadi perhatian kita. Jangan berpikir ah itu negara lain," kata Megawati.
Menurut Megawati, di dalam politik perlu selalu berpikir cerdas dan mengantisipasi situasi, baik dalam keadaan baik maupun dalam kejadian baru-baru ini.
"Ini saya katakan maksud saya kalau terjadi kita tidak bingung, kita tidak gugup, tapi sudah ada perencanaan, strategis apa yang harus kita lakukan bagi daerah-daerah kita yang saya dengan bangga selalu mengatakan Indonesia adalah the biggest archipelago in the world, negara kelautan terbesar di dunia, jadi beda sekali dengan yang namanya negara-negara di dunia mana pun. Ingat itu," ucapnya.
Megawati juga bercerita soal dirinya yang pernah pergi ke sebuah pulau di Maluku yang hampir 10 hari masyarakat kehabisan beras. Kata dia, tak ada yang berani ke sana lantaran gelombang lautnya besar.
Ia melanjutkan, bahwa ada kader-kader PDIP yang siap ke pulau tersebut untuk membawa bahan makanan.
"Saya pada waktu itu ingat sekali lalu kebetulan saya sedang di sana, saya dipanggil kodim, saya pikir waduh kemungkinan ada apa lagi ini. ternyata di situ sudah berkumpul penggede-penggede di situ minta tolong ke saya, 'Tolong ibu kami tau anak-anak ibu itu yang punya perahu berani menantang ombak karena ombaknya besar'," ujarnya.
"Saya tanya kepada anak-anak apa kata mereka? kalau di timur saya dipanggil mama. 'Mama, saya kami bersedia', wah saya bangga. Jadi kapal yang punya kita PDI dibawa oleh anak-anak akhirnya selamat dan banyak bawa bahan makanan termasuk beras ke pulau tersebut," tambahnya.