
PENGGUNAAN kendaraan jenis matic, saat ini, memang menjadi pilihan bagi masyarakat perkotaan.
Selain memberikan kepraktisan, penggunaan jenis kendaraan matic dinilai sangat mudah untuk dikendarai.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan pengguna kendaraan tidak lagi perlu repot untuk mempelajari kendaraan dengan transmisi manual.
"Ada asumsi mengendarai manual lebih susah dari pada matic, padahal keduanya beda operasional. Jadi, belajarlah sesuai dengan kendaraan yang akan digunakan," kata Sony Susmana, dikutip Minggu (24/8).
Menurut dia, dengan memberikan fokus kepada suatu jenis kendaraan justru lebih memberikan pemahaman mengenai cara berkendara yang benar dan juga aman.
Terlebih, masyarakat perkotaan tidak memiliki banyak waktu untuk meluangkan belajar kendaraan transmisi manual. Pasalnya, transmisi ini
memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk seseorang piawai dalam menggunakannya.
"Nggak lah, ngabis-ngabisin waktu saja. Lebih baik fokus ke salah satu yang disesuaikan dengan jenis transmisinya," tegas dia.
Penggunaan kendaraan mobil matic melambung tinggi sejak 2013 silam. Data Gaikindo menyebutkan bahwa penjualan matic pada saat
itu mencapai 25% dari total keseluruhan penjualan kendaraan.
Belakangan ini, banyak produsen otomotif yang memasarkan kendaraan mereka di Tanah Air tidak pernah meninggalkan jenis transmisi matic. Bahkan, ada sebagian kendaraan yang tidak lagi menjajakan transmisi manual di dalamnya. (Ant/Z-1)