
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan realisasi lifting minyak nasional mencapai 602 ribu barel per hari per 29 Juni 2025, hampir menyamai target APBN 2025.
Bahlil menyebutkan, capaian tersebut terutama disebabkan kenaikan produksi Lapangan Banyuurip, Blok Cepu, yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto sebesar 30.000 barel per hari dan legalisasi sumur minyak masyarakat.
"Hingga 29 Juni 2025 produksi minyak bumi mencapai 602 ribu barel. Kita kemarin baru resmikan tambah 30 ribu barel per day. Maka kemudian kalau kita kompilasi dengan target sumur-sumur masyarakat yang sudah berjalan, tapi kemarin baru kita legalkan," jelasnya saat Rapat Kerja Komisi XII DPR, Rabu (2/7).
Sementara itu, realisasi lifting gas nasional mencapai 6.746 ribu kaki kubik per hari (MMSCFD) sepanjang Januari-Juni 2025, atau setara dengan 1.211 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD).
Dengan demikian, realisasi lifting gas sudah melampaui target APBN 2025 yang ditetapkan sebesar 1.005 ribu BOEPD. Bahlil optimistis lifting minyak juga akan mencapai target 605 ribu BOPD di akhir tahun 2025.

"Alhamdulillah Insyaallah bisa kita menyukseskan target pemerintah untuk lifting minyak kita sampai dengan 605 ribu barel di akhir Desember 2025," ungkap Bahlil.
Untuk lifting minyak per 31 Mei 2025, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) terbesar adalah ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) sebesar 152.330 BOPD, kemudian diikuti PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sebesar 152.161 BOPD, PT Pertamina EP 66.381 BOPD, PT Pertamina Hulu Energi ONWJ 24.623 BOPD, dan PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) 24.320 BOPD.
"Memang Pertamina kita harus genjot lagi, karena saya lihat di KKKS yang lain lagi kita dorong, nanti kami bersama Pertamina nanti kita akan melakukan pemetaan lagi," tegas Bahlil.
Sementara untuk lifting gas, KKKS terbesar adalah BP Berau LTD sebesar 1.659 MMSCFD, diikuti oleh PT Pertamina EP 623 MMSCFD, Medco E&P Grissik LTD 546 MMSCFD, ENI East Sepinggan LTD 405 MMSCFD, dan PT Pertamina Hulu Mahakam 396 MMSCFD.
"Kalau kita melihat antara lifting kita antara minyak dan gas, gas ini Alhamdulillah akan melebihi target daripada APBN," kata Bahlil.