REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) membukukan laba bersih konsolidasi Rp2,57 triliun sepanjang semester I 2025, naik 7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Kinerja grup ditopang pendapatan operasional yang tumbuh 14 persen secara tahunan. Dana pihak ketiga (DPK) naik 9 persen menjadi Rp216,28 triliun, sementara kredit tumbuh 2 persen menjadi Rp166,34 triliun.
Kualitas aset terjaga dengan rasio kredit bermasalah bruto (Gross NPL) turun ke 1,9 persen dari 2 persen pada Juni 2024, di bawah rata-rata industri. NPL Net stabil di 0,7 persen. Likuiditas dan permodalan juga kuat, tercermin dari Liquidity Coverage Ratio (LCR) 267 persen dan Capital Adequacy Ratio (CAR) 23,6 persen.
"Kami senantiasa berfokus pada pertumbuhan yang berkualitas dan berkelanjutan. Dalam pelaksanaannya, kami tetap menerapkan prinsip kehatian-hatian serta menjaga keseimbangan antara pencapaian perkembangan dan pengelolaan risiko secara optimal,” kata Presiden Direktur OCBC Parwati Surjaudaja dikutip Selasa (12/8/2025).
Untuk memperkuat pendanaan, OCBC menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2025 senilai Rp1,5 triliun. “Terlepas dari dinamika ekonomi yang terjadi saat ini, bank akan terus aktif berkolaborasi untuk membuka peluang baru agar dapat memperluas akses keuangan, baik dalam pendanaan maupun pengembangan produk dan layanan yang berfokus pada kebutuhan nasabah,” ujar Parwati.
Di segmen syariah, OCBC melalui Unit Usaha Syariah (UUS) meluncurkan Premier Banking dengan Solusi Syariah. Layanan ini memadukan pengelolaan keuangan sesuai prinsip syariah dengan program wakaf berkelanjutan. Nasabah dapat mengoptimalkan pertumbuhan aset sekaligus berpartisipasi dalam amal jariyah yang manfaatnya terus mengalir.
Kepala UUS OCBC Mahendra Koesumawardhana menjelaskan pihaknya percaya bahwa ikhtiar untuk bertumbuh secara finansial dapat berjalan berdampingan dengan kontribusi sosial dan spiritual.
“Melalui OCBC Premier Banking dengan Solusi Syariah, kami memfasilitasi nasabah untuk mengembangkan aset sekaligus mendapatkan benefit kebaikan wakaf secara langsung tanpa perlu tambahan biaya. Wakaf itu sendiri merupakah sebuah bentuk sedekah jariyah, yang pahalanya terus mengalir, bahkan setelah kita tiada,” tuturnya.
UUS OCBC mencatat pertumbuhan aset 20 persen pada 2024 menjadi Rp11 triliun, dengan laba bersih Rp82,2 miliar. Wakaf yang dihimpun disalurkan untuk pembangunan infrastruktur pendidikan, sarana air bersih, hingga fasilitas publik lain yang memberi dampak berkelanjutan.
Layanan Premier Banking dengan Solusi Syariah mengusung tiga pilar, yaitu Sharia Integrated Financial Privileges (termasuk tabungan multi-mata uang dan konsultasi keuangan syariah), Sharia Lifestyle Privileges (akses event komunitas Islami, sertifikasi halal, dan fasilitas gaya hidup halal), serta Sharia Spiritual Privileges (wakaf, zakat, konsultasi waris, hingga kemudahan kuota haji). Layanan ini telah tersedia di kantor cabang syariah di Jakarta, Bandung, dan Surabaya, serta akan diperluas ke kota lain.