Ajakan ini disampaikan Kunto Aji dalam acara panggung terbuka Seni Lawan Tirani - Jaga Jakarta yang digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Senin (1/9).
Di hadapan sejumlah musisi dan pegiat seni, Kunto Aji blak-blakan soal musisi yang memiliki privilese atau keistimewaan platform besar. Banyak yang menurut Kunto Aji masih memilih tidak bersuara.
"Tadi Mba Fathia bilang, jangan konflik horizontal, saya setuju. Jangan menyerang teman-teman sendiri, jangan membakar jembatan. Tapi mungkin boleh ya, menyenggol teman-teman yang lunya privilese, punya platform tapi tidak bersuara," kata Aji.
"Saya di sini berharap teman-teman (musisi) saya yang lainnya, untuk menyuarakan keresahannya. Jangan takut. Karena kita akan didengar dan suara kita sangat diperlukan," seru Aji disambut teriakan para peserta aksi.
Kunto Aji Ungkap Musisi Tak Akan Kehilangan Pendengar Apabila Bersuara
Pelantun lagu Terlalu Lama Sendiri ini juga menepis anggapan bahwa musisi hanya berfokus pada masalah royalti semata.
"Mungkin saya tidak akan omong banyak. Yang jelas saya ingin menunjukkan bahwa musisi-musisi ini bukan hanya urusin masalah royalti. Itu aja," ujar Aji.
Kunto Aji memastikan bahwa musisi tak akan kehilangan pendengar apabila memilih tetap bersuara.
"Kita enggak akan kehilangan pekerjaan, kita enggak akan kehilangan pendengar, kita enggak akan kehilangan apa pun itu. Yang jelas, pemerintahan selalu silih berganti, jadi jangan takut justru ketika kamu berada di barisan yang benar," tuturnya.
Acara Seni Lawan Tirani bertujuan memberikan ruang bagi para seniman untuk menyampaikan pesan-pesan kritis melalui karya seni mereka.
Selain Kunto Aji, beberapa seniman seperti Cholil Mahmud, Eka Kurniawan, Ayu Utami, telah memberikan orasi mereka.