
Jemaah haji Indonesia tiba di fase kepulangan ke Tanah Air secara bertahap. Sebelum pulang, koper yang dibawa jemaah haji akan diperiksa dulu di hotel tempat mereka menginap.
Jangan sampai koper bagasi beratnya mencapai 32 Kg. Kalau melebihi batas maksimal, jemaah pemilik koper itu akan diminta mengurangi barangnya.
“Beberapa hal yang menjadi target penimbangan ini beratnya enggak boleh lebih dari 32 Kg, kemudian menyangkut isi di dalamnya koper besar tak boleh ada power bank, kemudian juga tidak boleh melebih 100 mili kalau misalnya minyak wangi,” kata Ketua Kloter BTH, Erman Zaruddin, di Makkah, Rabu (11/6).

Erman mengungkapkan pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada jemaah haji Indonesia terkait barang-barang yang boleh dan tidak boleh dibawa ke dalam pesawat. Ia mencontohkan barang yang tidak boleh dimasukkan ke koper adalah air zamzam.
“Air zamzam jangan sampai ada di dalam koper besar walau sekecil atau sebesar apa pun. Jadi air zamzam insyaallah 5 liter masing-masing jemaah akan disediakan di embarkasi nantinya,” ungkap Erman.
“Untuk air minum juga tidak dibenarkan tetapi kalau ada tempat minum (botol) di dalam itu mau diisi air zamzam boleh ditenteng informasinya demikian tadi. Jadi ketika mau minum bisa diminum tapi tidak dimasukkan ke dalam koper,” tambahnya.
Berikut ini barang jemaah haji yang tak boleh dibawa naik pesawat:
Air Zamzam dalam kemasan dan ukuran apa pun baik di dalam koper bagasi maupun koper kabin;
Uang tunai di atas Rp 100 juta atau 25.000 riyal;
Cairan, aerosol, gel (kecuali sesuai aturan 100 ml);
Senjata apa pun dan benda tajam;
Bahan mudah meledak atau terbakar;
Produk hewani (dairy) dan makanan berbau tajam; dan
Tanaman hidup dan hasilnya.