
Sebagai salah satu pemain sepuh di industri otomotif nasional, Suzuki tak menampik bahwa ada peran komunitas para penggunanya di Indonesia yang membuat pabrikan tetap bertahan selam lebih dari 5 dekade.
Lewat gelaran GIIAS 2025, jenama Jepang itu mengajak sejumlah paguyuban lintas generasi pemilik mobil-mobil Suzuki. Komunitas yang kuat dinilai tidak hanya mempertahankan eksistensi, tetapi juga dapat menjadi salah satu kunci menghadapi persaingan baru.
"Sejak Carry pertama diproduksi kemudian Grand Vitara, apa pun bentuknya kami dinaungi oleh Suzuki Indomobil Sales (SIS). Tak hanya dinaungi, tetapi juga dibantu untuk manajemennya," buka anggota Indonesia Grand Vitara (IDGV), Dian di ICE BSD City.
Selain IDGV, komunitas lainnya seperti Suzuki Jip Indonesia (SJI), Suzuki Carry Club Indonesia, Indonesia APV Club, dan IGNITY menyuarakan hal yang sama perihal relasi antara pabrikan dengan konsumennya selama ini.

"Kami berharap Suzuki terus ada di Indonesia," tandas Dian seraya menjelaskan komunitas IGDV hingga kini sudah memiliki 34 bagian berbeda berdasarkan domisili para penggunannya di seluruh Indonesia.
Sekumpulan pengguna kendaraan lansiran Suzuki tersebut bukan sekadar perpanjangan kiprah pabrikan, tetapi juga berperan menjadi wadah komunikasi hingga edukasi perkembangan teknologi hingga produk itu sendiri di kalangan khalayak luas.
"Beberapa teman kita yang awalnya punya (Jimny) 3-door, terus karena kebutuhan keluarganya akhirnya tambah unit dengan (Jimny) yang 5-door," timpal penggawa SJI, Sigit. Lainnya menambahkan kemudahan layanan purna jual, biaya perawatan, dan ketersediaan suku cadang.
Sisi lain, menurut 4W Marketing Director PT SIS, Harold Donnel mengamini bahwa komunitas atau bisa disebut sebagai loyalis Suzuki tersebut sangat membantu dari sisi penjualan. Salah satunya yang terjadi pada produk baru mereka yaitu Fronx.

"Itu ada, walaupun itu secara angka dan urutan to be honest saya agak lupa, tetapi itu ada. Loyalis Suzuki membeli Fronx itu ada, tetapi kita juga bisa mengakuisisi non pengguna Suzuki sebelumnya. Jadi yang sebelumnya belum pernah punya Suzuki akhirnya jadi beli," kata Harold kepada awak media di ICE BSD City akhir pekan kemarin.
Tahun 2025 sendiri menandai perjalanan Suzuki selama 55 tahun di Indonesia. Mengawali perakitan sepeda motor pada tahun 1970, kemudian mesin tempel pada 1971, hingga kendaraan roda empat sejak tahun 1976.
“Kehadiran para pelanggan di hari istimewa ini menjadi pengingat bahwa Suzuki Indonesia bukan sekadar produsen kendaraan, melainkan bagian dari keluarga besar yang tumbuh bersama masyarakat Indonesia," ucap President Director PT SIS, Minoru Amano saat seremoni penyerahan 55 unit pertama Suzuki Fronx.
Apakah Anda salah satu yang senantiasa menggunakan kendaraan Suzuki dari generasi ke generasi?