
KOLABORASI perguruan tinggi di dalam negeri dengan luar negeri bisa membuka peluang dalam hal pertukaran gagasan, riset bersama, hingga ekspansi ke pasar global.
“Bukan hanya itu. Dari kemitraan ini, kami mau menghadirkan pelatihan kelas dunia serta membangun jembatan pembelajaran berkelanjutan antar kedua institusi,” ungkap Direktur Jasa Pengembangan Eksekutif (PT Pustaka Binaman Pressindo) PPM Manajemen Zusty Dewayani saat penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan Singapore Management University (SMU), di Jakarta.
Zusty menjelaskan kerja sama ini sekaligus menandai awal kolaborasi dua institusi terkemuka pada bidang pendidikan manajemen di Asia Tenggara dalam menghadirkan program-program pelatihan dan pengembangan kepemimpinan kelas dunia yang relevan dengan kebutuhan Indonesia.
“Penandatanganan MoU ini merupakan puncak rangkaian diskusi intensif sejak awal 2024. Tercatat, ada tiga proposal program pelatihan yang diajukan berdasarkan kebutuhan klien SMU di Indonesia. Kunjungan delegasi SMU ke PPM Manajemen pada 31 Juni lalu turut memperkuat rencana kerja sama ini,” ujar Zusty.
Sebagai institusi pionir dalam pendidikan manajemen di Indonesia sejak 1967, PPM Manajemen memiliki visi terus mencetak pemimpin kompeten, beretika, dan visioner. Di sisi lain, SMU dikenal sebagai universitas yang mengedepankan keunggulan akademik, pendekatan global, dan inovasi dalam pengembangan kapasitas individu serta organisasi.
Zusty menyampaikan kemitraan ini dirancang untuk menghadirkan program-program unggulan SMU Executive Education yang diadaptasi dengan pendekatan lokal Indonesia melalui skema co-creation. Fokus utama program meliputi pelatihan kepemimpinan, strategic thinking, hingga eksplorasi bidang baru seperti perencanaan kota (urban planning) dan manajemen limbah (waste management).
"Dengan kehadiran SMU pada beberapa kota strategis di Asia Tenggara seperti di Bangkok dan Ho Chi Minh City, kami yakin bisa memperluas jangkauan kami dengan menjadikan SMU sebagai benchmark pengembangan pusat global pada masa depan," tutup Zusty.
Ketua Umum Pengurus Yayasan PPM Tjahjono Soerdjodibroto mengapresiasi kemitraan strategis ini. “Momen ini tak hanya bersifat simbolis, tapi juga strategis, sebuah langkah maju yang mencerminkan nilai-nilai yang kita bagi bersama, serta komitmen memajukan pendidikan manajemen di kawasan ini,” ungkapnya.
Selain menjadi penguatan branding dan legalitas kemitraan, MoU ini juga akan mengatur pembagian kontribusi dan pendapatan berdasarkan peran masing-masing pihak.
"Penandatanganan MoU hari ini jadi tonggak penting dalam upaya bersama menghadirkan pendidikan manajemen yang transformatif, berdampak, dan berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara," ujarnya.
Executive Director SMU Executive Development Eddie Tritton menyambut positif kemitraan ini. “Kami melihat PPM Manajemen sebagai mitra strategis yang memahami dinamika lokal, sehingga bersama kami dapat menciptakan pengalaman belajar yang benar-benar relevan dan berdampak di Indonesia dan kawasan regional,” tuturnya
Selama lebih dari 58 tahun, PPM Manajemen menjadi mitra organisasi pemerintah, BUMN, swasta, dan nirlaba dalam berbagi pengalaman di bidang pembelajaran teori dan praktik manajemen.
Lembaga pendidikan ini juga jadi mitra bagi manajer dan calon manajer dalam mengembangkan keahlian atau kemampuan pada bidang ilmu manajemen. Kini lembaga pendidikan ini memberikan solusi manajemen terintegrasi melalui program pengembangan eksekutif, program pelatihan sertifikasi, pembelajaran inggriya (in-house learning), riset dan konsultansi, asesmen SDM, dan Sekolah Tinggi Manajemen.(H-2)