Kisah Wafatnya Sahabat-Nabi yang Mantan Perampok

3 weeks ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Betapa mulia akhlak para sahabat Nabi SAW! Mereka hidup bersama Rasulullah SAW dan mampu meneladani perikehidupan beliau shalallahu 'alaihi wasallam. Rasa cinta mereka kepada iman dan Islam melampaui urusan dunia.

Di antara para sahabat yang mulia, tersebutlah Abu Dzar al-Ghifari. Sosok ini memiliki nama asli Jundub bin Junadah bin Sakan. Sebelum masuk Islam, ia dikenal sebagai seorang perampok. Maklum, kaum tempatnya lahir dan tumbuh besar mencari penghidupan dengan cara merampok.

Namun, sejak kecil hingga remaja Jundub cenderung pada kebenaran. Ia membenci praktik ritual penyembahan terhadap berhala-berhala. Karena itu, begitu mengetahui adanya seorang Nabi di tengah bangsa Arab, ia pun langsung menuju ke kota yang dimaksud. Di Makkah, ia berjumpa dengan Rasulullah Muhammad SAW dan seketika menyatakan diri Muslim.

Jundub alias Abu Dzar al-Ghifari dengan setia mendampingi Rasul SAW, baik di Makkah maupun Madinah. Sesudah beliau wafat, Abu Dzar dikenal sebagai seorang yang alim dan menjalani kehidupan zuhud.

Di masa tuanya, ia tinggal di sebuah kampung kecil bernama Rabadzah. Menjelang ajal menjemputnya, ia hanya didampingi istrinya yang menangis tersedu-sedu.

"Apa yang kamu tangisi, padahal maut itu pasti datang?'' tanya Abu Dzar.

Istrinya menjawab, "Anda akan meninggal, tetapi kita tak punya sehelai kain pun untuk kafanmu."

Mendengar jawaban itu, Abu Dzar hanya tersenyum. Setelah itu, ia meninggal dunia.

Tidak lama kemudian, datanglah serombongan Mukminin yang dipimpin sahabat Abdullah bin Mas'ud. Melihat sesosok jenazah sudah terbujur kaku dalam kondisi yang cukup menyedihkan itu, air mata Ibnu Mas'ud pun meleleh lebat.

Rupanya, ia mengenal betul siapa sosok yang wafat itu, seraya berkata, "Benarlah prediksi Rasulullah! Anda berjalan sebatang kara, mati sebatang kara, dan dibangkitkan sebatang kara!''

Itulah akhir hayat Abu Dzar, sahabat Nabi yang terkenal gemar mengampanyekan hidup sederhana,

Sepanjang hayatnya, ia dikenal rewel dan lantang kepada para pejabat yang kerap menyalahgunakan kekuasaan demi menumpuk kekayaan pribadi. Sikap kritisnya sering membuat merah telinga para pejabat saat itu.

Pernah suatu ketika, tanpa gentar dan tedeng aling-aling, ia menanyakan harta kekayaan Muawiyah sebelum akhirnya terpilih menjadi Gubernur Syiria. Syiria memang wilayah paling makmur, sekaligus jauh dari Madinah ketika itu.

Banyak para pejabat yang berlomba-lomba memiliki gedung dan tanah pertanian di sana. Sambil mengutip Alquran surah at-Taubah ayat 24-35, Abu Dzar kerap mengingatkan para pejabat yang bergelimang kemewahan, "Sampaikan kepada para penumpuk harta akan seterika api neraka!''

Mendengar nasihat ini, Muawiyah resah. Ia merasa terancam dengan kehadiran Abu Dzar. Ia lalu menulis surat kepada Khalifah Utsman untuk meminta agar Abu Dzar dipanggil pulang ke Madinah.

Permintaan itu dikabulkan. Abu Dzar pun kembali ke Madinah. Di Kota Nabi itu, ia akhirnya dipinggirkan.

Demikianlah, nasib para pejuang yang lantang membela kebenaran dan kritis kepada penguasa--memang selalu tragis. Sejarah mencatat, berupaya keras memperjuangkan nasib rakyat lemah sering berakhir dengan keadaan dikucilkan. "Hidup seorang diri, mati seorang diri, dan kelak dibangkitkan seorang diri pula." Inilah nubuat yang telah disampaikan Nabi SAW perihal sahabatnya yang gemar hidup zuhud dan lugas itu!

Read Entire Article