
Acara pentas seni atau pensi budaya yang digelar oleh Perkumpulan Alumni Papua Jawa Timur di kawasan pecinan Kya-Kya, Surabaya, diwarnai kericuhan, Minggu (27/7) malam. Kerusuhan itu terjadi saat sekelompok orang diduga mahasiswa Papua tiba-tiba datang.
Acara tersebut dimulai sekitar pukul 18.30 WIB dengan dibuka oleh penampilan band. Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi talkshow.
Di tengah-tengah talkshow itu tiba-tiba sekelompok diduga mahasiswa Papua datang. Mereka meminta acara tersebut dihentikan.
Mereka sempat berdialog dengan pihak penyelenggara. Namun, tidak ada titik temu hingga kericuhan terjadi. Acara pun terhenti dan orang-orang berhamburan. Kursi-kursi di acara itu pun berantakan saat kericuhan terjadi.
Aparat kepolisian, TNI dan Satpol PP yang ada di lokasi lalu berusaha meredam kegaduhan tersebut.

"Yang terjadi itu adalah penolakan dari adik-adik mahasiswa yang ada di Surabaya terhadap dari senior-senior mereka yang melaksanakan kegiatan pentas seni. Sebetulnya pentas seni itu sangat bagus juga. Untuk mungkin mengakreditasi bahwa di Papua itu ada memang masyarakat Papua yang ada di Surabaya," kata Kasat Intelkam Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKP Amir Mahmud kepada wartawan, Senin (28/7).
Amir menyampaikan, penyebab kericuhan itu diduga karena kelompok mahasiswa Papua merasa tidak dilibatkan dalam acara tersebut.
"Penolakannya karena mereka dari ada mahasiswa itu tidak dilibatkan dalam kegiatan tersebut," ucapnya.
"Akhirnya mereka itu ya berusaha untuk menghentikan kegiatan tersebut, sampai terjadi aksi-aksi itu. Alhamdulillah warga sekitar di sini tidak terpicu dengan keadaan seperti ini," lanjutnya.
"Untungnya warga sekitar tidak ikut terlibat sehingga tidak meluas," tambahnya.