
Kepingan misteri kematian Diplomat Arya Daru Pangayunan perlahan terungkap. Kepingan-kepingan ini dirangkai dengan mencocokkan keterangan keluarga, rekaman CCTV hingga keterangan polisi.
Dari keterangan itu, kumparan, mencoba merangkai kronologi pada malam hingga pagi sebelum Arya ditemukan tewas.
Senin (7/7) pukul 21.00 WIB.
Sekitar pukul 21.00 WIB, Arya masih berkomunikasi dengan istrinya, Meta Ayu. Saat itu, Arya baru saja selesai berbelanja pakaian di mal.
"Jadi yang saya tahu, Daru itu jam sembilan malam masih antre taksi mau pulang ke kosan. Dari belanja baju di GI karena barang-barangnya kan sudah di-pack semua ya, bisa jadi bajunya sudah di dalam koper. Iya untuk keperluan penugasan ke Helsinki. Jadi dia masih melengkapi kekurangan-kekurangan baju, dasi, atau apa gitu," kata kakak ipar Arya Daru, Meta Bagus di Banguntapan, Kabupaten Bantul, Selasa (15/7).
"Waktu belanja itu yang seingat saya dari ceritanya Pita (Meta Ayu), itu Daru masih video call ngasih lihat ini bagus nggak celananya, bajunya pas nggak, gitu," kata Bagus.
Terakhir, ia mengabari istrinya tengah menanti taksi untuk pulang ke kosnya, di Gondia International Guest House, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.

Senin (7/7) pukul 22.40 WIB
Meta menelepon penjaga kos. Tapi, panggilan itu tak diangkat sebab nomor si penjaga sudah tak aktif.
“Pertama pada tanggal 7 Juli 2025 pukul 22.40, istri korban pertama kali menghubungi penjaga kos ke nomor handphone yang lama, namun tidak aktif, untuk meminta bantuan untuk cek kamar korban,” jelas Kasubdit Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, Senin (14/7).
Penjelasan keluarga, Meta meneleponnya karena Handphone Arya sudah tak bisa dihubungi sejak panggilan pukul 21.00 WIB itu.
"Istri almarhum memang ngecek karena sudah tidak bisa dihubungi sejak menunggu taksi mau pulang ke kosan dari Grand Indonesia sekitar jam 21.00-an," kata Bagus.
"HP-nya (Arya Daru) tidak aktif," lanjutnya.
Senin (7/7) pukul 23.24 WIB
Rekaman CCTV di kos tersebut masih menunjukkan Arya Daru keluar dari kamarnya, pada 23.25 WIB. Ia pergi membuang sampah yang dibungkus kantong plastik hitam, ke ujung Lorong area kos itu.

Arya nampak pakai kemeja dan celana Panjang hitam. Ia masuk ke tempat pembuangan sampah, lalu keluar tak lama kemudian.
Ia lalu kembali ke kamarnya.
Selasa (8/7) pukul 00.27 WIB
Penjaga kos sempat melewati kamar Arya. Aktivitasnya terekam CCTV. Ia sempat menoleh ke arah jendela samping kamar Arya.

Ia Nampak memegang ponsel, seolah sedang menelepon seseorang. Sampai di ujung, penjaga itu balik ke arah kamar Arya dan melewatinya.
Selasa (8/7) pukul 00.48 WIB
Meta, masih berupaya menghubungi Arya. Panggilan telepon itu tak kunjung terjawab. Akhirnya, Meta mengontak penjaga kos ke nomor yang baru.
"pukul 00.48 WIB, istri korban kembali menghubungi penjaga kos ke nomor handphone yang baru. Nah, di situ aktif untuk meminta cek kamar korban," katanya.
"Itulah kenapa penjaga kos bolak-balik memeriksa kondisi kamarnya korban," kata Reonald.

Selasa (8/7) pukul 05.21 WIB
Penjaga kos nampak melewati ke kamar Arya lagi. Kali ini, ia mengenakan kemeja putih dan celana pendek abu-abu. Ia sempat menengok ke arah jendela kamar Arya.
Ia sempat berhenti beberapa langkah setelah melewati pintu kamar Arya. Ia lalu berbalik, menuju ke arah tempatnya datang.
Lalu, 6 menit kemudian sesuai keterangan polisi, Meta Kembali menghubungi penjaga kos untuk mengecek kamar Arya.
“Kemudian tanggal 8 Juli 2025 pukul 05.27 WIB, kembali istri korban menghubungi penjaga kos untuk meminta cek kembali kamar korban,” ucap Reonald.

Selasa (8/7) pukul 07.37 WIB
Terakhir rekaman CCTV pada 07.37 WIB, penjaga kos itu datang lagi. Ia masih pakai pakaian yang sama sejak subuh itu. Ia datang bersama satu orang lagi. Kali ini, ia mencongkel jendela Arya, lalu membuka pintunya dari dalam.
Pada saat itulah penemuan jenazah Arya yang tewas tak wajar: kepala dan wajahnya tertutup lakban kuning dengan rapat.