Belakangan ini, kabar perceraian pasangan selebriti Azizah Salsha dan Pratama Arhan menarik perhatian publik. Setelah hampir dua tahun menikah, keduanya resmi bercerai, menimbulkan pertanyaan: apakah usia muda dan keputusan yang terburu-buru menjadi faktor?
Kasus mereka menjadi pengingat pentingnya mempertimbangkan matang-matang sebelum menikah, terutama bagi pasangan muda.
Mengapa Menikah Perlu Waktu dan Pertimbangan Matang
Psikolog asal Amerika Serikat, Dr. Jeffrey Arnett, mengemukakan bahwa usia dewasa muda (19–25 tahun) adalah waktu di mana seseorang mencari pasangan dan memikirkan karier secara serius.
Namun, setiap orang memiliki kedewasaan mental yang berbeda, meskipun usianya sama. Perencanaan yang dipersiapkan sebelum menikah dapat mendukung atau menjadi indikasi kematangan mental seseorang.
Jangan Terburu-Buru Karena “Yakin Dia yang Tepat”
Banyak pasangan muda berpikir, “Kalau cinta sudah ada, kenapa harus menunggu?” Namun, menunda pernikahan beberapa tahun bisa memberi waktu bagi hubungan untuk menguji ketahanan di situasi nyata, mulai dari tanggung jawab finansial hingga perubahan gaya hidup.
Tanda Hubungan Perlu Lebih Banyak Waktu
Bagi pasangan muda, menunggu beberapa tahun lagi bukan berarti keraguan, tapi memberi ruang agar hubungan lebih solid dan siap menghadapi tantangan kehidupan.
Seperti kata pepatah, “waiting is the hardest part”, tapi hasilnya bisa membuat pernikahan lebih awet dan bahagia.