IHSG hari ini dibuka anjlok 245,716 poin (3,14 persen) ke 7.584,777 dan terus melemah hingga anjlok 3,5 persen pukul 9.02 WIB ke 7.556,243.
“Dari segi fundamental, ini menjadi penting karena tentu kita paham bahwa pasar modal ada dua hal penting, selain fundamental maupun sentimental. Namun, ingin ditegaskan bahwa secara fundamental, Indonesia mempunyai ketahanan yang solid,” kata Airlangga di Gedung BEI, Jakarta Selatan pada Senin (1/9).
Ia juga sempat menyinggung IHSG yang sempat menguat sebelum demo besar terjadi beberapa hari lalu. Pada pekan lalu, IHSG sempat ada di level 8.000. Namun, mulai turun di tengah memanasnya demonstrasi di Indonesia.
“Dan IHSG kemarin juga momentumnya selama minggu kemarin mencapai all-time high. Jadi minggu kemarin kita ketahui di bulan tanggal 25 Agustus indeksnya 7.926 itu menguat 0,87 persen, di 28 Agustus 7.952 menguat 0,2 dan kemarin pada hari Jumat saat demo besar itu turun 1,53 persen atau 7.830,” ujar Airlangga.
Airlangga menuturkan inflasi juga masih terkendali pada angka 2,37 persen. Terkait angka inflasi Agustus yang akan dirilis hari ini, ia berharap angkanya tetap terkendali, bahkan lebih baik. Selain inflasi, Airlangga menyebut nilai tukar rupiah juga tetap stabil pada angka Rp 16.490 per dolar AS.
“Ini depresiasi terkait dengan sepanjang tahun sebesar 2,35 persen. Neraca perdagangan juga konsisten surplus dan hari ini juga akan keluar angka yang relatif baik,” ungkap Airlangga.
Airlangga menyebut konsumsi domestik masih kuat dan mobilitas masyarakat tetap tinggi. Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan belanja ritel baik offline maupun online.
“Pemerintah terus mendorong stimulus untuk daya beli terutama menjelang nanti Natal dan Tahun Baru,” tutur Airlangga.