Kejagung Masih Belum Umumkan Kerugian Negara Kasus BBM Oplos

1 month ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jampidsus Febrie Adriansyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejaksaan Agung (Kejagung) mengaku belum dapat mengumumkan angka pasti besaran kerugian negara dalam kasus korupsi minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina subholding. Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah mengatakan, timnya masih menunggu penghitungan final kerugian negara dari kasus korupsi pengoplosan BBM RON 88-90 menjadi 92 sepanjang 2018-2023 itu.

"Di tingkat penyidik belum putus tentang KN-nya (kerugian negara)," ujar Febrie kepada Republika di Jakarta, Selasa (1/7/2025). Dia meminta masyarakat memberi waktu kepada penyidik untuk segera memastikan angka kerugian negara sebagai dasar pendakwaan.

Menurut Febrie, meskipun Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah melaporkan risalah hasil audit penghitungan kerugian negara terkait kasus tersebut, namun tim penyidiknya turut meminta penghitungan kerugian negara dari auditor lain. Langkah itu dilakukan sebagai pembanding untuk kepastian angka kerugian yang sebenarnya.

"Ada banyak ahli yang juga kita minta keterangan, tidak terbatas hanya dengan BPK," ujar Febrie.

Selain itu, ia juga belum bersedia membeberkan berapa besaran kerugian negara dari penghitungan BPK yang sudah dilaporkan kepada tim penyidik di Jampidsus. "Kita masih menunggu. Dan nanti pasti akan diumumkan," kata Febrie.

Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar menambahkan, proses finalisasi penghitungan kerugian negara masih terus berjalan. Padahal, penyidik sudah melimpahkan berkas perkara dan tanggung jawab sembilan tersangka kasus tersebut ke jaksa penuntut umum (JPU) untuk pendakwaan ke pengadilan.

"Penghitungannya (kerugian negara) belum selesai. Kita juga masih menunggu. Dan kalau sudah final, kita akan sampaikan ke publik sebagai bentuk keterbukaan," ujar Harli.

Read Entire Article