
Film Believe -Takdir, Mimpi, Keberanian yang telah tayang sejak 24 Juli 2025 lalu, telah berhasil menembus 500.268 penonton pada Rabu (30/7) kemarin.
Hal ini terungkap melalui unggahan di akun Instagram resmi film Believe.
"Sampai hari ini, 500.268 PENONTON sudah ikut deg-degan bareng Evi ketika harus menunggu Kapten Agus pulang dengan selamat 🥺👏🏻," isi dalam caption akun Instagram @bahagiatanpadrama
"Nggak bisa bilang apa-apa lagi selain terima kasih sebanyak-banyaknya buat semua Believers yang sudah nonton dan membagikan cintanya untuk film Believe: Takdir, Mimpi, Keberanian," lanjutnya.
Film debut rumah produksi Bahagia Tanpa Drama ini memang menjadi sebuah proyek penuh tantangan. Bukan hanya karena teknis produksi yang rumit, tapi juga karena Believe harus bisa meyakinkan pecinta film Indonesia untuk menyelami genre yang jarang digarap sineas lokal, laga-drama berlatar perang.
“Dari awal kita sudah tahu ini tidak akan mudah, tapi saya bicara dengan seluruh tim produksi, dan semua berkomitmen untuk memberikan usaha terbaik mereka untuk film ini,” ungkap Celerina Judisari selaku produser film Believe dalam keterangan resminya, Kamis (31/7).
Sepanjang roadshow film Believe, Celerina yang akrab disapa Ayie ini selalu mengungkap harapannya adalah agar film ini bisa diterima dengan baik oleh penonton, sehingga bisa mendorong lebih banyak film maker Indonesia membuat film bertema laga atau perang.
"Kalau Believe ini laku, kan teman-teman industri film yang lain juga melihat ternyata ada peluang di genre ini. Investor film juga akan lebih berani investasi di film laga drama perang. Kita coba yakinkan, Indonesia punya tim produksi yang hebat yang bisa bikin film perang berkualitas," ujarnya.

Sementara itu, Ajil Ditto selaku pemeran utama dalam film tersebut mengakui tantangan baru yang ia temui di film ini. Aktor yang selama ini banyak membintangi film drama dan komedi ini mengatakan bahwa film Believe menjadi pengalaman pertamanya dalam genre laga, dan menuntutnya untuk keluar dari zona nyaman.
"Kalau ditanya capek, ya, capek banget. Harus hafal koreografi duel, latihan fisik seperti prajurit, tapi itu semua pengalaman yang enggak akan pernah saya lupakan," kata Ajil.
Sejumlah aktor lainnya seperti Wafda Saifan dan Khael Bogota juga menyimpan harapan yang sama. Mereka berharap Indonesia memiliki lebih banyak film bertema sejarah dan perang yang dibalut cerita humanis.
Pemeran Serka Dedi, Wafda Saifan, yang sudah tidak asing memerankan prajurit dalam berbagai film, berharap Believe bisa menjadi pendobrak yang meyakinkan sineas lain untuk mengeksplorasi genre yang sama.
“Kita bisa, kok, bikin film perang yang bagus. Semoga Believe bisa menjadi buktinya, baik dari skala aksi maupun cerita," kata Wafda.
Film Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian seakan menjadi oase bagi pecinta film yang mencari variasi lain—yang tidak hanya memuaskan penonton, tapi juga menantang sineas Indonesia untuk keluar dari zona nyaman, mendobrak arus utama, dan membuka ruang bagi lebih banyak cerita yang layak diapresiasi.
Apa Kata Penonton soal Film Believe?
Banyak penonton mengaku terkejut dengan film Believe. Bukan hanya karena ceritanya menyentuh, tapi juga karena kualitas produksinya yang disebut jarang ditemukan di film Indonesia.
Hal ini diungkap oleh penonton yang mengikuti nobar film Believe di Yogyakarta, belum lama ini.
“Sudut pengambilan gambar saat perang sangat beda dari film perang Indonesia biasanya. Semoga bisa dipertahankan untuk film selanjutnya atau ditingkatkan seperti film Hollywood," ujar salah satu penonton, Budi Yuswinanto.
Maulidin, salah satu penonton lainnya, memuji ketelitian para sineas saat menggarap cerita yang terinspirasi kisah nyata berlatar sejarah.
“Visual efek cukup bagus dan tidak seperti film Indonesia pada umumnya. Detail film benar-benar diperhatikan, dengan konsep zaman dulu. Film ini juga sarat mengandung pesan moral yang dalam," katanya.