
KASUS stunting pada anak balita di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, tergolong tinggi. Data menunjukkan, meski tergolong masih tinggi, angka stunting di Kabupaten Tegal cenderung turun menjadi 15,9% pada 2023–2024, namun masih banyak balita dengan tinggi badan dan berat jauh di bawah normal.
Melihat kondisi ini, Perum Bulog bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal turun langsung memberikan intervensi gizi, pemeriksaan kesehatan gratis, menyasar daerah rawan stunting dan kurang gizi, salah satunya Desa Karangdawa, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Selasa (12/08/25).
Direktur SDM dan Umum Perum Bulog Pusat, Sudarsono, mengungkapkan bahwa Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melalui program Bulog Peduli Gizi bukan sekadar seremonial, tetapi aksi nyata yang dikawal selama tiga bulan penuh.
"Kabupaten Tegal, khususnya Desa Karangdawa, punya angka stunting cukup tinggi. Kami bekerja sama dengan Pemkab, dokter dari Universitas Trisakti, dan BUMN lain untuk memonitor langsung. Hari ini kami membagikan beras FortiVit produksi Bulog dan susu formula serta pemeriksaan kesehatan anak balita kepada 125 anak,” ujar Sudarsono.
Bupati Tegal, Ischak Maulana Rohman, menyampaikan bahwa penanganan stunting dilakukan dari hulu hingga hilir, utamanya pada fase pranikah dan pemenuhan gizi pada ibu hamil.
“Kami tidak hanya fokus pada balita, tapi juga remaja dan calon pengantin, lewat pemberian tablet tambah darah dan pendidikan pranikah, agar generasi berikutnya lebih siap secara mental dan fisik,” ujar Ischak.
Sejumlah anak yang hadir pada acara tersebut terlihat sehat secara kasat mata, namun hasil penimbangan menunjukkan berat badan dan tinggi yang sangat jauh dari standar usia.
Evi Rahmawati, 30, warga setempat, mengaku sangat prihatin dengan banyaknya anak balita di desanya yang mengalami stunting. Karena itu, ia sangat menyambut gembira adanya peduli gizi anak balita yang digelar Bulog.
“Anak saya stunting sejak umur setahun dua bulan. Beratnya tidak pernah naik. Di posyandu dekat rumah, ada empat anak teridentifikasi stunting, bahkan ada yang umur dua tahun beratnya cuma delapan kilo,” tutur Evi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Ruszaeni, menjelaskan angka stunting di Kabupaten Tegal menunjukan tren penurunan meski relatif masih tinggi.
Prevalensi stunting di Kabupaten Tegal turun 1,7 persen, dari 18,3% pada akhir 2023 menjadi 16,6% di pertengahan 2024 berdasarkan hasil Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM).
Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan penurunan sebesar 6,5 persen dalam tiga tahun terakhir, dari 28% pada 2021 menjadi 21,5% pada 2023.
"Kalau data sebenernya masih agak tinggi, itu sebenarnya yang masih kita butuhkan mudah-mudahan ada CSR lain perusahaan yang bisa membantu masyarakat Kabupaten Tegal," ujar Ruszaeni.
Program Bulog Peduli Gizi ini diharapkan menjadi percontohan bagi daerah lain. Bulog optimistis, jika langkah seperti ini diperluas, target pemerintah untuk menurunkan stunting secara nasional akan semakin cepat tercapai. (JI)
Caption: Direktur SDM dan Umum Perum Bulog, Sudarsono, disampingi Bupati Tegal, Ischak Maulana Rohman secara simbolis menyerahkan bantuan gizi kepada warga di Desa Karangdawa, Kabupaten Tegal, Selasa. (H-1)