Kepala Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan, Ferdian Kristanto, mengatakan bahwa upaya pemadaman terus dilakukan baik lewat darat maupun udara. Hingga Sabtu (2/8/2025), kebakaran masih aktif di tiga lokasi dengan intensitas yang berbeda-beda.
"Tim masih bekerja melakukan pemadaman kebakaran lahan di tiga lokasi di Sumsel. Semua lokasi kebakaran berada di kawasan gambut," ujarnya.
Menurut Ferdian, kebakaran terparah terjadi di wilayah Sungai Rambutan, Muara Enim, yang telah berlangsung selama sembilan hari. Sementara itu, Bayung Lencir, Muba memasuki hari kelima kebakaran, dan Pangkalan Lampam, OKI baru terpantau terbakar sejak hari sebelumnya.
Kondisi ini menuntut kerja ekstra dari petugas di lapangan, mengingat lokasi titik api berada di tengah lahan gambut yang dalam dan sulit dijangkau.
Untuk mempercepat pemadaman, helikopter water bombing dikerahkan ke wilayah Muara Enim dan OKI. Ferdian menegaskan bahwa proses pemadaman di lahan gambut memang membutuhkan waktu lebih lama karena karakteristik tanahnya yang menyimpan bara hingga ke dalam.
"Kebakaran yang terjadi di lahan gambut membutuhkan waktu untuk dilakukan pemadaman," jelasnya.
Manggala Agni juga terus melakukan langkah-langkah pencegahan agar api tidak menyebar lebih luas. Kegiatan patroli darat, penyekatan api, serta pemadaman titik-titik panas aktif masih terus dilakukan di lokasi rawan.
"Kawasan gambut yang terbakar berada di kawasan APL," ungkap Ferdian, merujuk pada wilayah-wilayah yang kerap kali dimanfaatkan untuk pertanian, perkebunan, maupun pemukiman.