INFO NASIONAL – Kalimantan Timur (Kaltim) siap memperkuat ekosistem industri hijau dan ekonomi biru Kalimantan Utara (Kaltara). Hal itu dikatakan Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud saat Penandatanganan Kesepakatan Bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara di Swiss-Belhotel Tarakan, Kamis, 7 Agustus 2025.
"Dengan Export Center Balikpapan, Kaltim siap bersinergi dan berkolaborasi untuk perdagangan antarwilayah Kalimantan, sekaligus memperkuat ekosistem industri hijau dan ekonomi biru Kalimantan Utara," ujar Gubernur yang kerap disapa Harum itu.
Gubernur Harum mengatakan kerap mencermati pengembangan Kawasan Industri Hijau di Tanjung Palas Timur, Bulungan. Dia meyakini kawasan itu bisa menjadi mitra strategis dalam pengembangan ekonomi hijau berbasis sumber daya berkelanjutan.
Selain itu, lanjut dia, satu hal yang tak kalah penting adalah potensi besar untuk membangun ekosistem ekonomi perbatasan berbasis komoditas unggulan lokal. Baik Kalimantan Timur maupun Kalimantan Utara memiliki kekayaan sumber daya alam, kehutanan, pertanian, serta perikanan yang luar biasa. Kerja sama ini akan membuka ruang integrasi antara pusat-pusat produksi, kawasan industri dan pasar lokal hingga ekspor.
"Kami memandang penting adanya program bersama dalam pemberdayaan UMKM perbatasan, peningkatan kapasitas SDM lokal, serta pemanfaatan teknologi digital untuk memperluas akses pasar dan distribusi barang," kata Gubernur Harum.
Kaltara, lanjut dia, memiliki potensi ekonomi hijau yang sangat menonjol salah satunya adalah Beras Krayan. Beras premium ini bahkan banyak dikonsumsi oleh para raja dan presiden negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Kaltara juga memiliki potensi besar dari perkebunan kelapa sawit. Sementara potensi lain yang layak dikembangkan adalah penanaman pohon Polonia (Paulownia) yang kalorinya setara dengan 4.200 kalori batu bara. Pohon ini juga bisa menyerap lebih banyak karbondioksida, serta memperbaiki kualitas tanah.
Produk-produk dari Kaltara ini selanjutnya bisa dikolaborasikan dengan provinsi lain di Kalimantan agar bisa dilakukan ekspor langsung ke negara tujuan dari Balikpapan sebagai hub (titik pusat/penghubung), tanpa harus melalui Surabaya dan Jakarta. "Salah satu yang digemari saat ini adalah keratom. Harganya luar biasa Rp 98 juta per kg yang sudah berbentuk serbuk," kata Gubernur Harum.
Gubernur Harum juga melihat potensi ekonomi biru Kaltara yang luar biasa. Mulai dari kepiting, kerang, udang dan berbagai perikanan laut. Berbagai potensi ini juga dimiliki Kaltim. Diharapkan dengan kolaborasi perdagangan ini, perekonomian kedua daerah akan semakin kuat. Dia pun berharap kerja sama ini dapat berlanjut ke sektor-sektor lain seperti lingkungan hidup, pertanian, pendidikan dan kebudayaan. (*)