
JUARA tunggal putri US Open atau AS Terbuka 2025, Aryna Sabalenka, memberikan penghormatan kepada lawannya, Amanda Anisimova, setelah mengalahkannya di final. Petenis peringkat 1 dunia berusia 27 tahun ini berhasil mempertahankan gelar AS Terbuka untuk kedua kali, Sabtu (6/9), di Billie Jean King National Tennis Center di Queens, New York, dengan skor akhir 6-3 dan 7-6.
Kemenangan bersejarah itu menjadikan Sabalenka sebagai petenis putri pertama yang mempertahankan gelar AS Terbuka sejak Serena Williams pada 2014.
Sabalenka berlutut dan bersorak setelah memastikan kemenangan, sebelum dengan ramah memeluk Anisimova di lapangan. Sabalenka memberikan apresiasi atas usaha Anisimova dalam wawancara di lapangan beberapa saat kemudian.
Dengan lawannya yang berdiri beberapa langkah darinya, juara putri AS Terbuka 2025 itu memberikan selamat kepada Anisimova. "Selamat Amanda atas pencapaiannya mencapai final Slam berturut-turut (Wimbledon dan AS Terbuka). Saya tahu betapa sakitnya kalah di final. Namun percayalah, saat akan memenangkan yang pertama, pasti kamu akan memenangkannya. Kamu bermain tenis yang luar biasa!"
"Selamat untuk kamu dan timmu atas pencapaian yang kamu raih setelah kembali berlaga," tambahnya. "Kamu akan lebih menikmatinya setelah kekalahan berat di final."
Dalam wawancaranya sendiri di lapangan, Anisimova pun mengungkapkan isi hatinya kepada penonton. "Kalah di dua final berturut-turut itu hebat, tetapi juga sangat sulit. Saya rasa saya tidak berjuang cukup keras untuk impian saya hari ini, tetapi saya hanya ingin mengucapkan selamat kepada Aryna."
Anisimova, 24, mencapai prestasi cemerlang setelah meninggalkan olahraga itu untuk fokus pada kesehatan mentalnya. Amanda awalnya tetap bermain tenis setelah kematian ayah sekaligus pelatihnya, Konstantin Anisimov, pada 2019, tetapi mengumumkan bahwa ia akan beristirahat dari tenis pada 2023.
"Saya benar-benar berjuang dengan kesehatan mental dan kelelahan saya sejak musim panas 2022," jelas Anisimova melalui Instagram pada Mei 2023. "Berada di turnamen tenis sungguh tak tertahankan."
Saat ini, prioritas Anisimova yaitu kesehatan mental dan beristirahat sejenak. "Saya bekerja sekeras mungkin untuk melewatinya. Saya akan merindukan lapangan dan saya menghargai semua dukungan yang terus-menerus."
Menempati peringkat ke-50 dunia pada Agustus 2024, ia melonjak ke peringkat ke-9 setelah pertama kali mencapai final Wimbledon pada Juli saat kalah dari Iga Swiatek. Kemudian ia tampil impresif di AS Terbuka ketika membalas kekalahannya di Wimbledon dari Swiatek di perempat final minggu ini.
Meskipun Anisimova dan Sabalenka menunjukkan rasa hormat satu sama lain di final AS Terbuka tersebut, keduanya sempat terlibat adu argumen yang sengit di awal tahun. Petenis kelahiran New Jersey ini mengejutkan Sabalenka di semifinal Wimbledon 2025 pada Juli, meskipun sempat terjadi kontroversi dalam pertandingan di set ketiga karena bola dari pukulan forehand Anisimova menyentuh net bagian atas sebelum jatuh.
Dalam konferensi pers pascapertandingan tersebut, Sabalenka menyatakan bahwa Anisimova berutang permintaan maaf kepadanya. Maklum, ada tradisi tenis untuk meminta maaf ketika dia memenangkan poin berkat bola yang membentur net. "Saya hanya berkata, 'Kamu tidak mau minta maaf?' Namun dia hanya ingin, saya rasa, sangat ingin memenangkan pertandingan ini," aku Sabalenka kepada para wartawan. (US Weekly/Fer/I-2)