Jakarta Intercultural School (JIS) terus berkomitmen menghadirkan lingkungan belajar yang inklusif. Mulai dari kurikulum hingga fasilitas sekolah, JIS akan memastikan semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi.
Untuk mendukung hal ini, JIS memulai proyek renovasi besar di Pattimura Elementary School pada tahun 2023 dan pembangunan memakan waktu kurang lebih 2,5 tahun. Menggandeng arsitek dalam dan luar negeri, JIS menciptakan ruang belajar yang merefleksikan sistem inklusivitas untuk menghargai semua latar belakang siswa.
Kini, renovasi tersebut telah selesai. Di setiap sudut, refleksi nilai-nilai pendidikan JIS diterapkan untuk mendukung pembelajaran yang bermakna, inklusif, dan terhubung dengan alam.
"JIS Pattimura Elementary School sudah ada sejak 1953, itu berarti gedungnya sudah lebih dari 40 tahun. Di sisi lain, dunia pendidikan terus berkembang dan kami rasa, kami harus merenovasi (gedung sekolah) agar fasilitasnya modern dan mendukung pembelajaran masa kini," ucap Kepala Sekolah JIS Pattimura Elementary School, Jill Bellamy, saat diwawancara kumparan, Rabu (27/8).
Bellamy menyebut, gedung baru Pattimura Elementary School kini memiliki beberapa ruangan yang didesain khusus untuk mendukung pembelajaran personal.
"Ada beberapa anak yang membutuhkan pembelajaran personal untuk mengembangkan potensinya. Kami kini memiliki ruangan khusus untuk terapi okupasi dan terapi wicara. Ada juga ruangan Learning Center yang dibangun untuk anak dengan kebutuhan neurodiversity," ucap Bellamy.
JIS Learning Center merupakan salah satu cara JIS untuk mendukung konsep pendidikan inklusif. Dipersonalisasikan dengan metode belajar di JIS yang menyenangkan dan efektif, Learning Center akan menjadi tempat yang bisa memenuhi berbagai kebutuhan fisik, perilaku, akademik, hingga sosial-emosional anak.
Nantinya, terdapat guru maupun tim spesialis yang akan mendampingi setiap anak dengan kebutuhan berbeda di Learning Center. Tergabung dalam Student Support Services, para guru akan memfasilitasi kebutuhan akademis dan emosional masing-masing anak berdasarkan Individual Learning Plans (Rencana Pembelajaran Individu), catatan sekolah, evaluasi, hingga wawancara.
Dengan begitu, setiap siswa bisa mendapatkan dukungan yang tepat dan akurat.
Selain itu, JIS Pattimura Elementary School juga memiliki ruangan Makerspace sendiri. Ruangan ini akan memfasilitasi para murid sekolah dasar dalam membuat suatu project yang melibatkan proses kreatif secara individual maupun berkelompok.
Dalam kelas Makerspace, pola pikir maker mindset akan dibentuk. Anak dapat bereksplorasi dan memecahkan masalah dengan menciptakan sesuatu. Misalnya membuat alat permainan sendiri.
"Kami memiliki (murid dengan) 35 kebangsaan berbeda di sini. Karena itu, di gedung baru, ada Language Room untuk pembelajaran Bahasa Indonesia. Sebelumnya, guru-guru (Bahasa Indonesia) akan masuk ke ruang kelas dan mengajar anak-anak di sana. Ini pertama kalinya mereka memiliki ruang kelas sendiri," tambah Bellamy.