Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi berharap demo warga Kabupaten Pati menuntut Bupati Sudewo mundur segera selesai dan tak berlarut. Bupati didemo karena kebijakan PBB-P2 250% yang sudah dibatalkannya.
“Kita sih berharap segera selesailah karena kan apa pun itu jangan sampai kemudian mengganggu kehidupan bermasyarakat di Pati,” kata Prasetyo kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/8).
“Jangan juga mengganggu kehidupan ekonomi Pati, apalagi ini menjelang peringatan ulang tahun kemerdekaan,” tambahnya.
Kata dia, pemerintah pusat terus melakukan koordinasi dengan Pemda agar persoalan di Pati segera diselesaikan.
“Kami selaku pemerintah pusat menaruh perhatian dan memohon kepada semua pihak untuk juga menahan diri. Bapak Bupati juga secara personal kami juga berkomunikasi,” ungkap Prasetyo.
Masyarakat Pati mendesak agar Bupati Pati dilengserkan. Saat ini pun DPRD Pati menyepakati pembentukan panitia khusus (Pansus) Hak Angket pemakzulan Sudewo.
Soal itu, Prasetyo mengatakan, pemerintah pusat menghormati mekanisme sebagaimana aturan yang berlaku.
“Kita juga menghormati semua proses unjuk rasa yang dilakukan oleh masyarakat Pati, kemudian juga kami tadi memonitor bahwa DPRD Kabupaten Pati juga menggunakan haknya, yaitu semua proses yang kita hormati,” tandasnya.
Demo hari ini berlangsung ricuh. 34 orang demonstran dan 7 personel Polri luka-luka dan dirawat di RSUD Soewondo.
Polisi juga telah mengamankan 11 orang yang diduga menjadi provokator kericuhan.