Menko Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan saat ini pemerintah sedang menggodok Rancangan Undang-Undang Sistem Transportasi Nasional. Aturan itu ditujukan agar regulasi transportasi menjadi lebih ramping.
“RUU ini bertujuan menyederhanakan dan menyelaraskan kerangka regulasi dengan merampingkan 12 Undang-Undang, 6 Peraturan Pemerintah, 5 Peraturan Presiden, dan 4 Peraturan Menteri,” kata AHY dalam pembukaan Indonesia Railway Conference di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa (29/7).
AHY mengatakan RUU tersebut menjadi salah satu komitmen pihaknya terhadap konektivitas transportasi yang terintegrasi. Nantinya, aturan mengenai transportasi antara pemerintah pusat dengan daerah atau antar lembaga juga bisa lebih selaras.
“Secara lebih luas, ini mendukung tujuan nasional kita, termasuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen, mempercepat pembangunan di Indonesia bagian timur, dan memperkuat ketahanan pangan, air, dan energi,” ujar AHY.
AHY melihat integrasi transportasi memang punya peran penting untuk mendukung perekonomian. Untuk hal ini, salah satu contoh yang disebut AHY adalah lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei yang terhubung langsung ke Pelabuhan Belawan dan Kuala Tanjung.
“Koneksi ini mempercepat distribusi barang untuk para pelaku industri di KEK, memperkuat logistik multimoda dari pusat produksi ke jalur pelayaran internasional. Ini membuktikan bahwa infrastruktur perkeretaapian bisa menjadi pemicu bagi pembangunan pelabuhan dan integrasi wilayah yang lebih luas,” kata AHY.
AHY menilai untuk membangun sistem transportasi yang modern, terhubung, dan berkelanjutan memang diperlukan kolaborasi kuat antara sektor transportasi sampai relasi antara pemerintah dengan swasta.
“Masa depan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia bergantung pada seberapa baik kita mengintegrasikan sistem transportasi darat dan laut. Dengan 60 persen penduduk tinggal di wilayah pesisir, pembangunan kemaritiman bukan lagi pelengkap, tapi inti dari pertumbuhan nasional kita,” tutur AHY.