Tak cuma negara-negara Arab yang mengutuk pernyataan PM Netanyahu tentang visi Israel Raya, Indonesia juga melontarkan kecaman keras.
“Indonesia menolak dan mengecam keras visi Perdana Menteri Israel tentang “Israel Raya” melalui aneksasi penuh atas wilayah Palestina dan negara-negara lain di kawasan,” tegas Indonesia dalam pernyataan yang dilansir Kementerian Luar Negeri, Jumat (15/8).
Israel Raya adalah istilah yang digunakan dalam politik Israel untuk merujuk pada perluasan wilayah Israel hingga mencakup Tepi Barat, Gaza, dan Dataran Tinggi Golan di Suriah. Beberapa interpretasi lainnya juga mencakup Semenanjung Sinai di Mesir dan sebagian Yordania.
Adapun pernyataan Netanyahu soal Israel Raya disampaikan kepada TV lokal i24 pada Selasa (12/8). Pemimpin negara Yahudi itu mengatakan bahwa dia merasa "sangat terikat" dengan visi Israel Raya.
Netanyahu berujar, dia menganggap dirinya "dalam misi historis dan spiritual" yang membawa "generasi-generasi Yahudi yang bermimpi datang ke sini dan generasi-generasi Yahudi yang akan datang setelah kita."
Indonesia menegaskan, visi Netanyahu tersebut nyata-nyata melanggar hukum internasional dan semakin mengecilkan prospek perdamaian di Palestina dan Timur Tengah.
Bagi Indonesia, perdamaian yang adil dan berkelanjutan hanya dapat terwujud dengan menegakkan hak yang tidak dapat dicabut rakyat Palestina utk menentukan nasib sendiri serta hidup berdampingan dengan Israel berdasarkan Solusi Dua Negara, sesuai parameter internasional yang telah disepakati.
Israel Disebut Entitas Fasis
Sebelumnya, Arab Saudi mengecam keras pernyataan Netanyahu soal Israel Raya. Arab Saudi mengimbau dunia agar waspada, karena tindakan Israel yang melanggar hukum internasional dan mengabaikan kedaulatan negara bisa mengancam keamanan serta perdamaian di tingkat regional dan global.
Mengutip Anadolu, Yordania menyebut komentar Netanyahu sebagai "eskalasi yang berbahaya dan provokatif, ancaman terhadap kedaulatan negara, pelanggaran hukum internasional dan Piagam PBB."
Mesir menyatakan bahwa pernyataan Netanyahu tersebut "bertentangan dengan aspirasi pihak-pihak regional dan internasional yang menghargai perdamaian dan berupaya mencapai keamanan dan perdamaian bagi seluruh rakyat di kawasan tersebut."
Otoritas Palestina menyebut komentar Netanyahu sebagai "pengabaian terhadap hak-hak sah rakyat Palestina" dan "provokasi serta eskalasi berbahaya yang mengancam keamanan dan stabilitas kawasan."
Liga Arab yang beranggotakan 22 negara Arab mengecam "kecenderungan agresif dan ekspansionis Israel", menyebutnya "ancaman serius bagi keamanan nasional kolektif Arab".
Kelompok Palestina yang menguasai Gaza, Hamas, mengatakan komentar Netanyahu "jelas menggarisbawahi bahaya yang ditimbulkan oleh entitas fasis ini terhadap semua negara dan masyarakat di kawasan tersebut, dan rencana ekspansionisnya yang tidak menyisakan satu negara pun."