
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) RI menyatakan bahwa Indonesia tidak pernah mengadakan pembicaraan dengan Israel dalam bentuk apa pun. Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Kemlu RI Vahd Nabyl A. Mulachela melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (14/8).
Tanggapan itu muncul setelah beredar pemberitaan bahwa Israel berunding dengan lima negara agar negara-negara tersebut menerima warga Jalur Gaza, Palestina. Salah satu negara tersebut adalah Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Sugiono mengatakan bahwa pemerintah Indonesia turut mengkaji lokasi alternatif selain Pulau Galang, Kepulauan Riau, untuk menampung rakyat Gaza yang direncanakan akan mendapatkan perawatan di Indonesia.
"Kemarin Presiden menyebut Pulau Galang. Kita juga lagi sedang lihat karena waktu itu pernah dipakai untuk tempat perawatan covid. Jadi infrastrukturnya sudah di sana. Kemudian kita masih juga lihat alternatif-alternatif lain," kata Sugiono.
Kemenlu RI pun menegaskan bahwa rencana evakuasi dan bantuan pengobatan kepada warga Gaza di Pulau Galang hanya akan dilakukan setelah mendapat lampu hijau dari pihak Palestina.
"Semua akan siap dilaksanakan begitu disepakati oleh Palestina. Kami siap (melaksanakannya) apabila ini merupakan dari seluruh negara di kawasan dan sesuai dengan resolusi Liga Arab," kata Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir.
Pada Kamis, beredar berita bahwa Israel dilaporkan sedang berunding dengan lima negara, termasuk Indonesia, mengenai potensi penempatan warga Palestina dari Jalur Gaza. Empat negara lain ialah Somaliland, Uganda, Sudan Selatan, dan Libia.
Somaliland adalah wilayah yang memisahkan diri dari Somalia yang dilaporkan berharap mendapat pengakuan internasional melalui kesepakatan tersebut. (Ant/I-2)