Dikutip dari Reuters, Minggu (3/8), informasi tersebut diperoleh dari dua sumber di pemerintahan India yang tidak disebutkan namanya. Meski demikian, pada Jumat (1/8) lalu, Trump menyebut Ia telah mendapat informasi bahwa India tidak akan membeli minyak dari Rusia lagi.
"Ini kontrak minyak jangka panjang. Tidak mudah untuk berhenti membeli begitu saja,” kata sumber tersebut.
Sumber lainnya membenarkan masih akan berjalannya pembelian minyak oleh India dari Rusia. Menurutnya, impor minyak dari Rusia selama ini juga membantu India untuk mengantisipasi dampak dari melonjaknya harga minyak dunia.
Meski berbeda seperti Iran dan Venezuela yang minyak mentahnya dikenai sanksi langsung, minyak Rusia tidak diperlakukan serupa oleh AS. Maka dari itu, India juga membeli minyak Rusia dengan harga di bawah batas harga yang saat ini ditetapkan oleh Uni Eropa.
Sampai saat ini pemerintah India secara resmi belum berkomentar mengenai pembelian minyak dari Rusia. Meski demikian juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Randhir Jaiswal menuturkan India telah memiliki kemitraan yang stabil dan telah teruji waktu dengan Rusia.
“Mengenai kebutuhan sumber energi kami, kami melihat apa yang tersedia di pasar, apa yang ditawarkan, dan juga bagaimana situasi atau keadaan global yang berlaku," ujar Jaiswal.
Terkait hukuman tidak langsung dari AS kepada Rusia, Trump memang menjadikan berhentinya perang Rusia-Ukraina sebagai prioritas. Maka dari itu Ia sempat mengancam akan mengenakan tarif impor 100 persen bagi negara-negara yang masih membeli minyak dari Rusia.
Saat ini, Rusia merupakan pemasok minyak utama bagi India dengan memasok 35 persen dari total pasokan minyak India. India melakukan impor sekitar 1,75 barel minyak per hari dari Rusia sejak Januari sampai Juni tahun ini.
Meski pemerintah India tak takut dengan ancaman Trump, sejumlah sumber lain Reuters melaporkan pada pekan ini, kilang minyak di India sudah berhenti membeli minyak dari Rusia. Beberapa perusahaan seperti Hindustan Petroleum Corp, Bharat Petroleum Corp, dan Mangalore Refinery Petrochemical juga dilaporkan tidak lagi membeli minyak Rusia dalam sepekan terakhir.
Sebelumnya, Trump sudah mengenakan tarif 25 persen ke India. Keputusan itu diambil menyusul alotnya negosiasi dagang antara kedua negara, terutama terkait akses ke sektor pertanian India yang dinilai terlalu tertutup.
Alasan lain India mendapatkan tarif tinggi dibandingkan kebanyakan negara Asia lainnya adalah karena mereka membeli minyak mentah dari Rusia.