Pusat Penerangan TNI atau Puspen TNI mengeluarkan pernyataan terkait maraknya video dan foto anggota TNI diamankan polisi dalam demo ricuh. Pupsen TNI memastikan hal tersebut tidak benar.
Kabid Penum Puspen TNI Kolonel Agung Sapto Adi mengatakan, narasi yang beredar ingin membenturkan TNI dan Polri. Ia juga menyesalkan narasi liar yang dibuat pihak tertentu.
"Menanggapi banyaknya video konten maupun narasi yang beredar beberapa hari ini, yang bersifat provokatif dan mengadu domba antara Masyarakat dan aparat, maupun antara TNI dengan Polri," kata Agung lewat keterangannya, Minggu (31/8).
"Kami sangat menyayangkan framing negatif terhadap TNI, dan menindaklanjuti hal tersebut perlu saya tegaskan bahwa tidak ada anggota TNI yang ditangkap Polri maupun menjadi provokator dalam peristiwa tersebut, itu narasi bohong dan menyesatkan," lanjutnya.
Agung mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap narasi hoaks yang beredar.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh berita bohong (hoaks) yang bertujuan mengadu domba dan menimbulkan keresahan di masyarakat," jelasnya.
"TNI berkomitmen bekerja keras secara profesional menjaga stabilitas nasional dengan menciptakan situasi yang aman, damai, serta kondusif di seluruh wilayah Indonesia," tandasnya.