Sosok yang dinanti Megawati itu akhirnya bebas. Setelah mendapat amnesti dari Prabowo, Hasto Kristiyanto bisa melenggang ke panggung kongres di Bali. Akankah Hasto jadi Sekjen PDIP lagi?
Keheningan Kongres VI PDI Perjuangan (PDIP) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Bali, mendadak riuh pada Sabtu (2/8) siang. Dari sisi pintu masuk arena, Hasto Kristiyanto tiba-tiba muncul.
Hasto melangkah mantap diapit beberapa satgas partai, termasuk Wakil Komandan Satgas Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito. Kedatangan Hasto seketika menghentikan pidato politik Megawati Soekarnoputri yang tengah duduk di atas panggung.
Dengan langkah cepat, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP 2014-2025 itu menaiki panggung. Ia mengenakan seragam lengkap partai, dilengkapi peci hitam berpin Presiden Soekarno, dan menenteng buku yang ditulisnya ketika mendekam di jeruji besi Rutan KPK berjudul Spiritualitas PDI Perjuangan.
Tak banyak bicara, Hasto memberi hormat seraya meraih tangan Megawati dan menciumnya dengan hangat. Di depan orang yang ia takzimi, Hasto menunduk dalam. Tangis Megawati pun menetes mengiringi pelukan keduanya di hadapan ribuan kader.
Megawati yang tampak emosional dalam suasana itu, mengelus pundak Hasto—sosok yang telah lama setia mendampinginya—lalu menepuknya dengan lembut, seolah melepas rindu setelah sekian lama terpisah.
Tak ada dialog yang terdengar. Namun, Megawati sempat terlihat mengatakan sesuatu kepada Hasto yang tergambar dari gestur bibirnya. Di barisan kader, para peserta kongres berdiri dan bertepuk tangan meriah, menyambut momen dramatis bagi internal partai itu.
Para kader pun serempak menyanyikan yel-yel: “Megawati siapa yang punya? Yang punya kita semua!”
Megawati tampak tak kuasa menahan haru di atas panggung. Ia beberapa kali mengusap air matanya dengan tisu. Setelah sempat terdiam cukup lama, ia akhirnya mengucap syukur atas kembalinya Hasto ke PDIP.
"Ternyata yang saya katakan Satyam Eva Jayate (kebenaran pasti akan menang), ternyata kebenaran itu, alhamdulilah, Tuhan memberikan apa yang telah diinginkan oleh beliau (Hasto). aya tadinya berdoa–tapi saya tidak terlalu berharap–bahwa yang namanya Pak Hasto berada kembali di sini," ujar Mega yang kembali menangis diiringi riuh tepuk tangan peserta kongres.
Presiden ke-5 RI itu memungkasi momen haru bersama Hasto dengan memekikkan teriakan khas-nya: “Merdeka! Merdeka! Merdeka!”
Inilah momen pertama Hasto kembali bertemu Megawati sejak ditahan KPK pada 20 Februari 2025. Ia terjerat kasus suap Komisioner KPU demi meloloskan caleg Harun Masiku -yang hingga kini masih buron- sebagai anggota DPR 2019-2024 melalui skema penggantian antar waktu (PAW).
Dalam kasus itu, Hasto divonis 3,5 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta pada 25 Juli. Lima hari setelah vonis itu, Prabowo meneken surat persetujuan amnesti bagi Hasto. Keputusan pemberian amnesti kemudian diumumkan pada 31 Juli atau sehari sebelum Kongres VI PDIP.