
SEJUMLAH anak muda warga Desa Gedog Wetan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengikuti pelatihan pengecatan sangkar burung guna meningkatkan kemampuan mereka dalam usaha penjualan sangkar burung. Selama tiga hari, mereka mengikuti pelatihan mulai dari pendempulan, pengamplasan, menghaluskan serat kasar, pengecatan dasar, dan pengecatan akhir.
"Permintaan sangkar burung yang sudah dilakukan pengecatan sangat tinggi sekali di pasaran. Sayangnya, kebanyakan anak muda tidak memiliki skill bidang pengecatan. Melihat peluang usaha pengecatan itu, kami coba memfasilitasi pelatihan bagi mereka," kata Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang Agus Harijono, di Malang, Jawa Timur, Rabu (13/8).
Dalam memberikan pelatihan, ia dibantu anggota lain yakni Suliono, Rizki Priya Pratama, Ahmad hanif Firdaus, Nicky Suwandi Widhi Supriyanto, dan Rizkyansyah Alif Hidayatullah, serta sejumlah mahasiswa. Agus menjelaskan peserta pelatihan diajari cara pemilihan sangkar burung yang dicat, cara pendempulan pada komponen rusak atau berlubang menggunakan dempul kayu, pengamplasan bagian komponen sangkar, serta pembersihan dari komponen sangkar dan kotoran amplas.
"Setelah proses dasar sudah selesai, tahapan terakhir proses finishing yaitu pengecatan keseluruhan body sangkar. Sebelum pengecatan peserta diajarkan mencampur cat dengan thinner sesuai takaran. Ini dilakukan agar hasil akhir pengecatan terlihat bagus dan halus sesuai harapan," ujarnya.
Selain itu, dalam hal pengecatan sangkar burung dilakukan pada tempat kering dan tidak berdebu serta dikeringkan di bawah terik matahari.
"Setelah semua proses pengecatan dan pengeringan selesai, proses akhir yaitu memasukkan sangkar burung dalam plastik. Ini untuk menjaga sangkar burung tidak kotor oleh debu," terang Agus.
Ia berharap dari pelatihan ini, anak muda warga Desa Gedog Wetan tidak hanya menekuni pembuatan sangkar burung, tapi juga bisa mengembangkan usaha pengecatan sangkar burung sebagai salah satu mata pencaharian mereka.
"Jika dilihat dari harganya, sangkar yang belum dan sudah dilakukan pengecatan, memiliki perbedaan harga sangat jauh. Dengan inovasi usaha pengecatan sangkar burung, juga akan membuat usaha sangkar burung lebih diminati banyak orang," pungkas Agus.
Arif, salah satu peserta pelatihan mengatakan, usaha pengecatan ini sangat menguntungkan daripada pembuatan sangkar burung karena hanya bermodalkan kompresor kecil, seperangkat cat, dan membeli beberapa sangkar burung untuk dicat. "Jika dijual, harganya pun lebih tinggi dan menguntungkan bagi kami daripada kami hanya membuat sangkar burung," pungkas Arif. (H-2)