
RATUSAN guru PAUD dari wilayah Bekasi dan sekitarnya mendapatkan pelatihan mendeteksi disleksia sejak dini. Pelatihan tersebut digelar oleh PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), yang merupakan anggota Holding Asuransi dan Penjaminan, Indonesia Financial Group (IFG) bekerja sama dengan PAUD Inspirasi Indonesia.
Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi para pendidik anak usia dini dalam mengenali gejala disleksia—suatu kesulitan belajar khusus yang sering tidak terdeteksi pada tahap awal perkembangan anak.
Dengan pembekalan yang tepat, para guru diharapkan mampu memberikan intervensi dini yang efektif serta menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung.
Direktur Utama PT Askrindo, M. Fankar Umran, menegaskan komitmen perusahaan terhadap peningkatan kualitas pendidikan melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSL) yang berdampak nyata bagi masyarakat dan juga merupakan program berkelanjutan terkait penanganan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) seperti Speech Delay, hambatan perilaku dan juga Disleksia.
“Askrindo percaya bahwa setiap anak memiliki potensi yang luar biasa, termasuk mereka yang menghadapi tantangan belajar seperti keterlambatan bicara atau disleksia. Melalui pelatihan ini, Askrindo ingin memastikan bahwa para guru PAUD memiliki pemahaman dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mendeteksi serta mendampingi anak sejak dini, sehingga guru-guru dapat memilih langkah pendampingan yang tepat bagi anak berkebutuhan khusus, khususnya disleksia. Ini merupakan bagian dari komitmen Askrindo dalam mendukung pembangunan manusia Indonesia yang lebih inklusif dan berkeadilan,” ujar Fankar.
Fankar menambahkan disleksia masih sering terabaikan karena kurangnya pemahaman di tingkat awal pendidikan.
“Pelatihan ini penting agar para guru PAUD bisa menjadi garda terdepan dalam menangani hambatan belajar tersebut secara tepat serta terus berupaya memberikan kesempatan pendidikan tidak hanya untuk Anak PAUD , namun juga untuk Anak Berkebutuhan Khusus," tambah Fankar.
Program pelatihan mencakup materi teoritis dan praktis mengenai ciri-ciri disleksia, penyebab, serta strategi pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas.
Lebih dari 350 peserta yang telah mengikuti pelatihan ini dengan mereka dibimbing untuk melakukan observasi, simulasi deteksi dini, hingga role play sebagai bagian dari pendekatan pembelajaran aktif.
Setelah mendapatkan pelatihan ini para guru bisa melakukan pengimbasan di 4 kelurahan lainnya yaitu Aren Jaya, Bekasi Jaya, Duren Jaya dan Margahayu dimana terdapat 132 Lembaga PAUD.
Diharapkan para guru juga dapat menerima murid tidak hanya anak PAUD normal, namun diharapkan untuk dapat menerima Anak Berkebutuhan Khusus melalui pendidikan inklusif yaitu layanan pendidikan dengan memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak.
Melalui kolaborasi ini, Askrindo turut menjalankan komitmennya dalam mendukung ProgramTJSL, sejalan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), khususnya No 4 yakni Pendidikan Berkualitas, TPB No. 3 yakni Kesehatan dan Kesejahteraan. TPB No.5 tentang kesetaraan Gender dan TPB No.10 Tentang Mengurangi Ketimpangan TPB No.17 Kemitraan
Diharapkan, dengan metode pembelajaran interaktif dan pendekatan yang aplikatif, pelatihan ini diharapkan dapat membekali para guru untuk turut serta membimbing orang tua dalam mendampingi anak- anak dengan disleksia, baik di sekolah maupun di rumah. (Z-1)