SEJUMLAH guru dan murid sekolah rakyat di berbagai daerah mengundurkan diri. Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar mengatakan pengunduran diri guru dan murid sekolah rakyat wajar terjadi dalam suatu program yang baru diterapkan dalam dunia pendidikan.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
“Itu wajar, pasti ada error yang terjadi. Perubahan kultur kehidupan sehari-hari itu pasti ada,” kata Cak Imin, sapaan akrabnya, usai menjadi narasumber dalam Rapat Koordinasi Nasional Forum Perguruan Tinggi dalam Pemberdayaan Masyarakat di Universitas Negeri Surabaya pada Kamis 14 Agustus 2025.
Cak Imin mengatakan bahwa guru dan murid yang mengundurkan diri dari sekolah rakyat akan dilakukan pendekatan. Begitu pula dengan sekolahnya. “Itu nanti akan kami approach dan telusuri paketnya apa. Itu proses biasa. Ada yang enggak pernah tinggal di rumah, tinggal di asrama,” ucap politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Cak Imin menuturkan pemerintah juga berupaya untuk meminimalisir masalah di sekolah rakyat. Termasuk mencegah adanya guru atau murid yang mengundurkan diri. “Pokoknya semua yang bermasalah kami tangani,” jelasnya.
Selain itu, dia juga berkomitmen bahwa kesejahteraan guru sekolah rakyat sudah dijamin oleh kementerian terkait. “Namun, ini belum bisa dievaluasi, saya baru mulai. Pokoknya terus dikerjakan semaksimal mungkin,” ucapnya.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf sebelumnya mengatakan sebanyak 160 guru sekolah rakyat telah mengundurkan diri. Menurut dia, penyebab utama ratusan guru pengunduran diri adalah lokasi penempatan yang terlalu jauh dari tempat tinggal mereka.
“Para guru yang mengundurkan diri memilih keluar karena penempatan mereka yang jauh. Namun, kami telah menyiapkan pengganti dari para calon guru yang mengikuti pendidikan profesi,” ujar Gus Ipul -sapaan Saifullah.
Dede Leni berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan editor: Kementerian akan Cek Kasus Kematian Dua Siswa SD saat Ekskul Renang