Graha Muhammadiyah-NU, Prof Muti: Keduanya Seperti Sayap Burung Garuda

5 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) bagai dua sayap burung Garuda. Kedua organisasi Islam terbesar di Indonesia ini harus bergerak seirama dan seiring jika ingin membawa bangsa ini terbang tinggi.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) sekaligus Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Profesor Abdul Mu'ti saat pidato di acara peletakan batu pertama Graha Muhammadiyah - Nahdlatul Ulama di Grand Wisata Bekasi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

"Saya sering mengatakan di berbagai forum, Muhammadiyah dan NU ini seperti dua sayap burung Garuda, Garuda itu akan bisa terbang tinggi kalau dua sayapnya mengepak seiring seirama," kata Mu'ti di Grand Wisata Bekasi, Ahad (24/8/2025)

Mu'ti mengatakan, kalau hanya satu sayap yang mengepak di burung Garuda itu, maka Garuda tidak akan bisa terbang tinggi, bahkan terbang pun tidak bisa.

Menurutnya, itulah satu metafor, satu tasbih dan satu tamsil yang menggambarkan betapa semua sebagai bangsa Indonesia harus saling bersinergi antara satu dengan yang lainnya. Tidak hanya Muhammadiyah dan NU, tapi semua kekuatan bangsa Indonesia harus bersatu dan bersinergi.

"Saya ingin menegaskan bahwa kekuatan kita sebagai bangsa dan umat itu ada pada persatuannya, bersatu tidak berarti seragam," ujarnya.

Dalam persatuan, dijelaskan dia, tetap ada ruang di mana setiap orang harus ber-tasamuh dan bertoleransi. Karena ada perbedaan-perbedaan furu'iyah yang tidak bisa disama-samakan.

"Yang penting kita saling memahami, yang penting kita saling menghormati, bahkan lebih dari itu, kita harus saling mengakomodasi dan saling bekerjasama," ujarnya.

Mu'ti menegaskan, semuanya tidak bisa hidup sendiri dan tidak boleh merasa besar sendiri. Ia mengaku bahwa yang disampaikan oleh Kiai Zulfa Mustofa sebelumnya sesuatu yang sering disampaikan ketika memberikan pembinaan di Muhammadiyah.

"Bahkan di beberapa tempat saya mengusulkan, di rumah sakit-rumah sakit Muhammadiyah itu saya mengusulkan kalau ada kiai-kiai NU dan ormas lain yang dirawat, gratiskan semuanya," ujar Mu'ti.

Menurutnya, intruksi itu bagian dari Muhammadiyah menghormati orang-orang shalih dan memuliakan para ulama. Walaupun instruksi tersebut sudah diketahui akan melahirkan kritik.

"Antara lain kritik yang saya duga itu akan berbunyi begini. Yang Ormas lain digratiskan (saat dirawat di RS Muhammadiyah), yang warga sendiri disuruh membayar, kira-kira begitu. Sudah saya prediksi itu kritiknya itu," ujar Mu'ti.

Tapi dalam rangka ukhuwah dan dalam rangka wahdatul ummah, Mu'ti menegaskan, memang harus memberikan ruang dalam beragama ini untuk mereka yang berbeda. 

Read Entire Article