Fenomena Harga Saham Turun Usai Dividen Cair, Wajar atau Berbahaya?

1 month ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025).  Foto: Iqbal Firdaus/kumparanLayar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Juni menjadi surga bagi para investor saham yang berburu dividen karena banyak yang cair. Meski bikin happy rekening, tapi harga saham turun biasanya akan turun.

Harga saham yang melemah setelah pembagian dividen bukan hal baru di pasar modal. Fenomena ini sering terjadi dan dipicu oleh aksi ambil untung dari investor atau bisa juga dikenal dengan istilah Sell in May and go away.

PT Jasa Marga Tbk (JSMR) salah satu contohnya. Setelah melewati masa cum dividen pada Senin (19/5), saham JSMR langsung terjun bebas. Aksi jual investor usai penetapan hak dividen menjadi salah satu pemicu tekanan pada harga saham.

Sehari kemudian, pada Selasa (20/5), saham JSMR ditutup melemah 4,08 persen ke level Rp 4.000 per saham. Penurunan ini mencerminkan respons pasar yang umum terjadi setelah pembagian dividen.

Emiten lainnya adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM). Setelah melewati masa cum dividen pada Selasa (10/6), sehari setelahnya saham TLKM bertengger di level Rp 2.780 per saham atau mengalami penurunan sebesar 4,47 persen.

Menanggapi peristiwa tersebut, Ekonom sekaligus Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menyebut penurunan saham pasca-dividen merupakan hal yang wajar.

Biasanya setelah ex-dividen, ada saja penurunan harga saham karena investor merealisasikan profit setelah dapat dividen,” jelas Nafan kepada kumparan, Rabu (11/6).

Menurut Nafan, koreksi harga saham setelah pembagian dividen justru bisa menjadi peluang baru bagi investor.

Dia menilai momen tersebut kerap dimanfaatkan untuk kembali mengakumulasi saham karena pergerakan harganya menjadi menarik. Kondisi seperti dividen trap pun dinilai dapat menciptakan harga saham yang undervalued sehingga semakin menarik perhatian pelaku pasar untuk masuk kembali.

  Ave Airiza Gunanto/kumparanSenior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji. Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan

Katanya, membeli saham di harga rendah memberikan potensi cuan yang lebih besar. Beberapa sektor yang menurutnya patut diperhatikan untuk ke depannya antara lain sektor perbankan, saham-saham non-siklis seperti Mayora, serta saham infrastruktur seperti Jasa Marga (JSMR).

"Kalau kita beli saat harga di bawah, itu peluang bagus. Sektor perbankan masih menarik, juga non-siklis seperti Mayora dan infrastruktur seperti JSMR,” lanjut Nafan.

Senada dengan Nafan Aji, Financial Planner Andy Nugroho juga menyebut penurunan harga saham setelah dividen cair merupakan hal yang wajar.

"Karena ada investor-investor yang mereka membeli suatu saham demi mengejar dapat pembagian dividennya saja,” kata Andy, kepada kumparan, Rabu (11/6).

Andy menjelaskan investor semacam ini hanya masuk menjelang tanggal pencatatan dividen dan segera keluar setelahnya, sehingga menyebabkan tekanan jual yang berdampak pada harga saham. Namun, bagi investor jangka panjang, koreksi ini justru bisa menjadi peluang.

“Bagi investor yang proyeksinya untuk jangka panjang, hal tersebut bisa menjadi peluang karena mereka bisa mengakumulasi saham tersebut lebih banyak lagi sehingga bisa mendapatkan dividen lebih besar lagi di pembagian dividen berikutnya,” jelasnya.

Warga mengakses data saham dari perangkat laptop di Jakarta, Selasa (11/2/2025).  Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTOWarga mengakses data saham dari perangkat laptop di Jakarta, Selasa (11/2/2025). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO

Katanya, investor bertipe trader juga bisa mengambil manfaat dari kondisi ini. Mereka bisa masuk saat harga turun dan menjual kembali ketika harga saham rebound.

Untuk sektor-sektor yang menjanjikan di semester kedua 2025, Andy merekomendasikan saham sektor keuangan terutama perbankan besar, sektor komoditas seperti barang baku, mineral dan energi, sektor infrastruktur, konsumen primer, serta teknologi.

Dalam hal strategi investasi, Andy menekankan pentingnya kombinasi antara mengejar dividen dan capital gain.

“Tergantung dari strategi investasi masing-masing investor. Akan lebih baik lagi bila bisa dikombinasi di antara keduanya baik melalui capital gain serta mendapatkan dividen," lanjut dia.

Untuk kuartal ketiga 2025 nanti, ia merekomendasikan sektor komoditas, konsumsi, dan ritel. Menurutnya, jika kondisi global membaik, peluang penguatan IHSG cukup besar.

“Faktor stimulusnya adalah bila arus dana asing kembali masuk, musim liburan sekolah dan berbagai stimulus pemerintah, penurunan bunga penjamin LPS, hingga kondisi geopolitik dapat mendorong IHSG dapat menguat,” ujar Andy.

Read Entire Article