Kasus penculikan dan pembunuhan seorang pegawai bank bernama Muhammad Ilham Pradipta (37) masih terus bergulir. Sejumlah fakta baru terungkap terkait kasus tersebut.
Dalam kasus ini, korban diculik di sebuah parkiran mobil supermarket di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8) sekitar pukul 17.00 WIB.
Sehari kemudian, mayat korban ditemukan di sebuah lapangan di Kampung Karang Sambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Kedua kaki dan tangan korban dilakban, kepala dan wajahnya juga dilakban
Sejauh ini, polisi sudah menangkap 15 orang terkait kematian Ilham Pradipta. Empat di antaranya merupakan otak penculikan dan pembunuhan.
Berikut fakta-fakta baru tersebut:
Salah Satu Otak Pembunuhan Dinonaktifkan dari UGM
Dwi Hartono, salah satu otak dalam penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta, adalah mahasiswa S2 Universitas Gadjah Mada (UGM). Informasi tersebut dibenarkan oleh Juru Bicara UGM, I Made Andi Arsana.
"UGM telah berkoordinasi intensif dengan Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM. UGM mengkonfirmasi bahwa DH adalah mahasiswa baru Semester 1 Program Studi Magister Manajemen (Kampus Jakarta), FEB UGM," kata Made Andi, Rabu (27/8).
Saat ini Dwi Hartono telah dinonaktifkan dari kegiatan akademik.
"Yang bersangkutan telah dinonaktifkan dari seluruh kegiatan akademik pada Semester Gasal 2025/2026 sebagai bentuk dukungan UGM terhadap proses hukum dan penyelidikan yang tengah berlangsung," katanya.
"Penonaktifan tersebut ditetapkan melalui surat resmi dari Dekan FEB UGM, Prof. Dr. Didi Achjari, S.E., M.Com., Ak., CA," jelasnya.
Lebih lanjut, UGM menghormati proses hukum yang berjalan di kepolisian dan mendukung seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sesuai ketentuan agar kasus ini dapat dituntaskan.
"Universitas Gadjah Mada menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Muhammad Ilham Pradipta, Kepala Cabang Bank BRI Cempaka Putih. UGM mengecam keras segala bentuk kekerasan yang berakibat pada wafatnya almarhum dan mendukung penegakan proses hukum yang transparan dan berkeadilan," jelas Andi Arsana.
Dwi Hartono sendiri dikenal sebagai seorang pengusaha bimbel dan beberapa bisnis lain di berbagai bidang. Mulai dari properti, perkebunan, trading, pendidikan, e-commerce, fashion, hingga skincare.
Sebanyak 15 orang yang ditangkap polisi punya perannya masing-masing dalam kematian Ilham Pradipta. Klaster pertama, yakni aktor intelektual. Kedua, berperan untuk membuntuti korban. Ketiga, berperan menculik. Lalu, klaster yang keempat berperan menganiaya korban hingga tewas lalu membuangnya di Bekasi.
"Satu aktor intelektual, dua klaster yang membuntuti, tiga klaster yang menculik, empat klaster penganiayaan yang mengakibatkan korba...