Era Baru Vogue Dimulai: Mundurnya Anna Wintour dan Beratnya Bayang-Bayang Legenda

1 month ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia mode sedang menyaksikan sebuah babak baru dengan berita mundurnya Anna Wintour dari posisi pemimpin redaksi US Vogue setelah 37 tahun lamanya. Sosoknya yang berusia 75 tahun ini, yang sering disebut sebagai figur paling berpengaruh dalam industri mode, akan mengalihkan fokus dari operasional harian Vogue.

Selama kepemimpinannya, Wintour dikenal karena kemampuannya menjadikan sampul depan Vogue sebagai pernyataan otoritatif tentang mode kontemporer, serta kendali penuhnya atas setiap halaman glamor di dalamnya. Namun, pengunduran diri Wintour bukan berarti ia sepenuhnya pensiun.

Dilansir laman The Independent.co.uk pada Ahad (29/6/2024), Condé Nast, perusahaan induk Vogue, dengan cepat menepis spekulasi tersebut. Wintour akan tetap memegang peran senior di grup, termasuk sebagai direktur editorial global Vogue dan kepala konten. Ini berarti, siapa pun yang menggantikan posisi Anna Wintour sebagai pemimpin redaksi harian US Vogue akan menghadapi tugas yang luar biasa berat. Tidak hanya karena warisan Wintour yang masif, tetapi juga karena mereka akan tetap melapor kepadanya.

Wintour, yang lahir di Inggris, pertama kali dikenal publik luas sebagai inspirasi di balik novel laris The Devil Wears Prada (2003) dan adaptasi filmnya pada 2006. Peran editor majalah tiran Miranda Priestly, yang diperankan Meryl Streep, bahkan mengantarkannya pada nominasi Oscar.

Dalam pertemuan staf di New York, Wintour mengumumkan bahwa US Vogue akan mencari kepala konten editorial baru, menyebutnya sebagai "keputusan penting". Namun, ia menegaskan tidak akan meninggalkan kantornya denhan menyatakan, "Saya akan mencurahkan seluruh perhatian saya pada kepemimpinan global dan bekerja dengan tim editor brilian kami di seluruh dunia".

Warisan kuat di balik transisi

Selama kepemimpinannya, Wintour telah dianugerahi gelar Dame oleh Inggris pada 2017 dan pada Februari tahun ini, ia menjadi Companion of Honour—sebuah pengakuan elite. Pada upacara di London, Wintour melepas kacamata hitam khasnya dan mengatakan kepada Raja Charles III bahwa ia tidak berencana untuk berhenti bekerja.

Dibesarkan di Inggris, Wintour mendominasi Vogue pada masa kejayaan majalah cetak. Ia mengubah US Vogue dari publikasi yang stagnan pada 1988 menjadi sebuah kekuatan yang menetapkan tren, sering kali menentukan nasib desainer, selebritas, dan merek.

Dia berhasil membawa majalah tersebut ke khalayak global dengan anggaran besar untuk model, desain, fotografi, dan jurnalisme, yang didanai oleh iklan mewah dan tarif berlangganan yang tinggi.

Meskipun Vogue tetap menjadi majalah unggulan mode, ia, seperti banyak publikasi cetak lainnya, berjuang untuk beradaptasi dengan era digital.

Wintour, yang kadang dijuluki "Nuclear Wintour" karena gaya kepemimpinannya yang tegas seperti membatalkan pekerjaan tanpa diskusi, selalu hadir di barisan depan catwalk dengan potongan rambut bobnya yang tidak berubah. Dokumenter 2015 The September Issue tidak hanya menampilkan citra "ratu es" dan ambisinya yang kuat, tetapi juga mengungkapkan sisi manusiawi yang lebih hangat.

Wintour juga selama bertahun-tahun mengelola Met Gala, sebuah acara amal mewah di Manhattan yang menarik daftar selebriti papan atas dari dunia mode, film, politik, dan olahraga dengan busana spektakuler. Ia adalah penggemar dan pemain tenis fanatik, sering terlihat di final Grand Slam, serta penggalang dana utama untuk politisi Partai Demokrat seperti Barack Obama dan Hillary Clinton. Joe Biden bahkan menganugerahinya Presidential Medal of Freedom, penghargaan tertinggi AS, sebelum meninggalkan jabatannya pada Januari.

Sebagai kepala konten Condé Nast, ia akan terus mengawasi publikasi termasuk Vogue, Wired, Vanity Fair, GQ, Condé Nast Traveler, dan Glamour.

Mengenai novel The Devil Wears Prada yang ditulis oleh mantan asistennya, Lauren Weisberger, Wintour selama bertahun-tahun menolak berkomentar. Namun, ketika novel itu diadaptasi menjadi musikal dan dibuka di London pada 2024, ia mengatakan kepada BBC bahwa itu "untuk penonton dan orang-orang yang bekerja dengan saya untuk memutuskan apakah ada kemiripan antara saya dan Miranda Priestly".

Ia juga menjelaskan kacamata hitamnya, mengatakan kepada media tersebut bahwa "mereka membantu saya melihat dan mereka membantu saya untuk tidak melihat. Mereka membantu saya terlihat dan tidak terlihat. Mereka adalah properti, menurut saya".

Read Entire Article