
ELON Musk kembali memanaskan perseteruannya dengan OpenAI. Kali ini menuding Apple memihak ChatGPT di App Store. Ia bahkan berjanji akan membawa masalah ini ke ranah hukum.
"Apple bertindak dengan cara yang membuat mustahil bagi perusahaan AI selain OpenAI untuk mencapai peringkat #1 di App Store. Ini jelas merupakan pelanggaran antitrust," tulis Musk di platform X miliknya, Senin (11/8), tanpa memberikan bukti pendukung.
Musk menyebut perusahaan AI miliknya, xAI, akan segera mengambil langkah hukum terkait tuduhan tersebut. Namun, sejumlah pengguna X menanggapi klaim Musk dengan menyebut awal tahun ini, aplikasi DeepSeek AI asal Tiongkok pernah menempati posisi teratas di App Store, sementara Perplexity AI baru-baru ini meraih peringkat pertama di India.
Persaingan di sektor AI semakin ketat setelah OpenAI dan xAI merilis pembaruan untuk asisten AI mereka, ChatGPT dan Grok, pekan lalu. Berdasarkan data peringkat App Store pada Selasa, ChatGPT berada di posisi pertama aplikasi gratis untuk iPhone, sedangkan Grok menempati urutan kelima.
Apple belum memberikan tanggapan resmi atas tudingan Musk. Faktor penentu peringkat di App Store sendiri meliputi jumlah unduhan, ulasan pengguna, dan tingkat keterlibatan.
OpenAI
OpenAI dan Apple sebelumnya menjalin kemitraan pada Juni tahun lalu untuk menghadirkan fitur ChatGPT di iPhone dan perangkat Apple lainnya. Saat ini, ChatGPT-5 telah tersedia gratis bagi hampir 700 juta pengguna mingguan, menurut keterangan OpenAI.
Sejak kemunculan ChatGPT pada akhir 2022, para raksasa teknologi seperti Amazon, Google, Meta, Microsoft, dan xAI telah menggelontorkan miliaran dolar untuk mengembangkan kecerdasan buatan.
Perseteruan Musk dan OpenAI bukan hal baru. Pada April lalu, OpenAI melayangkan gugatan balik terhadap Musk, menuduh mantan salah satu pendirinya itu melakukan “kampanye tanpa henti” untuk merusak reputasi perusahaan setelah ia hengkang dan OpenAI meraih kesuksesan besar.
Dalam dokumen pengadilan, OpenAI menyebut Musk kini berusaha membangun pesaing langsung yang bisa mengungguli teknologi mereka, bukan demi kepentingan umat manusia, melainkan untuk dirinya sendiri.
Musk mendirikan xAI pada 2023 sebagai penantang langsung OpenAI dan pemain besar lainnya di industri AI. (AFP/Z-2)