REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS), emiten energi nasional terintegrasi, meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek Liquefied Natural Gas (LNG) Station di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat pada Sabtu (30/8/2025). Pelaksanaan groundbreaking ini bertepatan dengan HUT ke-19 CGAS.
Proyek strategis Perseroan ini diproyeksikan memiliki kapasitas produksi sebesar 1,5 million standard cubic feet per day (MMSCFD) dengan sumber gas berasal dari Sumur Galian 1 yang merupakan sumur gas marginal yang dikelola oleh Pertamina EP. Rencananya, CGAS mengoperasikan LNG Station Karawang pada kuartal IV 2026.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi ekspansi CGAS dalam mendukung percepatan transisi energi bersih. Pembangunan fasilitas LNG Station Karawang juga menjadi salah satu implementasi pemanfaatan dana hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham yang dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur energi ramah lingkungan.
Direktur Utama CGAS, Andika Purwonugroho, menegaskan pembangunan LNG Station di Karawang itu mewujudkan komitmen Perseroan terhadap agenda energi berkelanjutan nasional. “Proyek LNG Station Karawang merupakan wujud komitmen kami dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission 2060. Dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, fasilitas ini diharapkan mampu mendorong efisiensi energi di kawasan industri, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, sekaligus memberikan dampak positif bagi lingkungan,” ujar Andika melalui keterangan tertulis, Senin (1/9/2025).
Dengan permintaan LNG domestik yang terus meningkat, CGAS optimistis ini menjadi pilar pertumbuhan terbaru sekaligus memperkuat portofolio energi bersih perusahaan. Langkah ini mencerminkan komitmen Perseroan dalam mengelola dana IPO secara produktif, berorientasi jangka panjang, dan memberikan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan. “Penggunaan dana IPO hingga Juni tahun ini telah digunakan untuk pembayaran muka untuk pembelian awal equipment LNG senilai Rp67,96 miliar dan modal kerja sebesar Rp17,31 miliar. Dengan demikian, perseroan menggunakan dana IPO ini sebesar Rp85,28 miliar di pertengahan tahun 2025,” tutur Andika.
Adapun, LNG Station Karawang dirancang Perseroan untuk menyokong kinerja keuangan dan menjadikan CGAS sebagai mitra strategis pemerintah dalam mempercepat pengembangan infrastruktur energi bersih nasional di periode mendatang.
Sebelumnya, manajemen Citra Nusantara Gemilang pada 28 Juli 2025 mengoperasikan Compressed Natural Gas (CNG) Station di Gresik, Jawa Timur, yang memiliki kapasitas 2 million standard cubic feet per day (mmscfd), atau setara dengan 20 juta meter kubik per tahun. Perseroan berpotensi meraih tambahan pendapatan Rp150 miliar per tahun dari proyek ini. Andika Purwonugroho menyampaikan perseroan melalui anak usahanya PT Citra Nusantara Energi mendorong laju ekspansi untuk memperkuat pasokan energi ramah lingkungan sekaligus mendorong pertumbuhan industri dan perekonomian lokal di bagian timur Pulau Jawa.
“Selain itu, beroperasinya fasilitas ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar untuk kebutuhan tenaga kerja operasional. UMKM juga mendapatkan manfaat sebagai bagian dari rantai pasok dan layanan penunjang di sekitar CNG Station(CNGS) dan LNG Station(LNGS),” ujar Andika. Harga saham CGAS sejak awal tahun ini hingga penutupan perdagangan di 29 Agustus 2025 (year to date) melonjak sebesar 24,27 persen atau menjadi Rp128.