Ekonom: Anggaran Jumbo Polri Mestinya Dipangkas!

3 days ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Insiden tewasnya seorang pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan, usai dilindas mobil Brimob dalam aksi demonstrasi Kamis (28/8/2025) petang mengundang rasa getir yang mendalam. Mengingat anggaran negara/APBN yang dialokasikan untuk Polri terbilang jumbo. Tak salah, jika uang yang bersumber dari pajak rakyat untuk korps seragam cokelat patut untuk ‘disunat’. 

“Saya melihat peristiwa ini bukan sekedar kecelakaan, tetapi gejala dari kombinasi kelalaian prosedural, kultur kekerasan, dan tata kelola anggaran yang menyimpang,” ujar Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat dalam keterangannya kepada Republika, Jumat (29/8/2025). 

Achmad menyoroti ironi terbesar dari tragedi tersebut adalah kontras antara besarnya anggaran Polri dengan kualitas pelayanan publik dan pengamanan aksi. 

Diketahui, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI mencatat, alokasi anggaran untuk Polri terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dalam lima tahun terakhir, kenaikannya 42 persen dari Rp 102,2 triliun pada 2021 menjadi Rp 145,6 triliun pada 2026. 

Besaran anggaran Polri dalam RAPBN 2026 yang sebesar Rp 145,6 triliun meningkat 5,12 persen dibandingkan outlook 2025 sebesar Rp 138,5 triliun. Outlook penggunaan anggaran untuk Polri pada tahun ini juga meningkat dari pagu yang ditetapkan sebelumnya dalam APBN 2025 sebesar Rp 126,6 triliun. Tahun 2026, Polri akan menjadi lembaga penerima anggaran tertinggi ketiga setelah Badan Gizi Nasional (BGN) dan Kementerian Pertahanan. 

Anggaran tahun 2026 diarahkan ke program profesionalisme SDM sebesar Rp 1,2 triliun, program penyelidikan dan penyidikan tindak pidana Rp 3,6 triliun, modernisasi alat material khusus (almatsus) dan sarana-prasarana Rp 52,7 triliun, serta dukungan manajemen yang mencapai Rp 73 triliun dan program pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat sebesar Rp 14,9 triliun. Selain itu, Polri meminta tambahan anggara untuk tahun 2026 menjadi total sebesar Rp 173,4 triliun.

“Publik mempertanyakan justifikasi tambahan itu karena porsi terbesar adalah belanja barang dan modal—area yang rentan korupsi. Publik juga mencatat bahwa 46 persen sentimen publik terhadap tugas pemeliharaan ketertiban negatif,” ujar Achmad. 

Permintaan naiknya anggaran untuk tahun 2026 dinilai tidak sejalan dengan semangat efisiensi Pemerintah. Menurut Achmad semestinya dana besar dialihkan ke sektor pendidikan atau bantuan sosial. 

“Sayangnya transparansi penggunaan anggaran Polri minim. Program dukungan manajemen bernilai Rp 73 triliun tidak dijelaskan rinci. Pada saat yang sama, Polri memamerkan robot polisi seharga hampir Rp 3 miliar per unit dalam upacara HUT Bhayangkara Juli 2025 lalu,” terangnya. 

“Anggaran besar yang tak terarah hanya memperbesar potensi penyimpangan dan memperparah ketidakpercayaan publik,” lanjutnya. 

Di balik gemerlap besarnya anggaran Polri, kasus tewasnya Affan Kurniawan menghentakkan nalar publik. Alih-alih memaksimalkan anggaran untuk keamanan dan ketertiban publik, Polri justru membuat ‘dosa besar’ yang merenggut nyawa warga sipil.  

Ada banyak kesalahan yang aparat lakukan dalam insiden Kamis malam. Mulai dari kegagalan identifikasi risiko, penggunaan kendaraan berat di area padat, ketidakpatuhan terhadap eskalasi bertahap, hingga ketiadaan komunikasi dan koordinasi antara aparat dan koordinator aksi. 

Read Entire Article