Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/5/2025) malam WIB.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penasihat Khusus Presiden Bidang Urusan Pertahanan Nasional, Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman ikut merespons kabar perwira Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI ditangkap Brimob Polri di Pejompongan, Jakarta Pusat, saat demo besar. Dia mengaku, tidak bisa memastikan masalah tersebut.
"Nah itu saya belum monitor apakah benar tidaknya walaupun ada yang ditangkap, dunia intelijen seperti itu, tetapi pasti ada tujuan-tujuan tertentu," kata Dudung di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/9/2025).
Mantan KSAD tersebut memastikan, pengerahan personel TNI, termasuk Bais TNI dalam upaya ikut menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). "Yang jelas pasti pihak TNI tidak mungkin ada tujuan-tujuan lain, yang jelas gimana memonitor situasi di lapangan sehingga bagaimana langkah-langkah ke depan TNI bagaimana ketika diminta bantuan oleh Polri, mereka sudah tahu," ucap Dudung.
Dia menyebut, tugas Bais TNI memang mengumpulkan informasi di lapangan dalam tugasnya sebagai intelijen. Selain itu, menurut Dudung, Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita juga sudah menjelaskan terkait keberadaan intelijen TNI di tengah massa pendemo.