Dua Tahun Ditutup, Warga Lembata Kembali Bisa Menangkap Ikan di Kolontobo

6 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

PANTAI Desa Kolontobo, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (23/8/2025) petang, dipadati ribuan warga. Tak seperti peserta festival lain, warga yang menghadiri Festival Muro 1 ini mengenakan pakaian sederhana, membawa serta alat tangkap seperti Keroa (alat tikam ikan), serta wadah penampung. Tak lupa, mereka memasang senter di kepala mengantisipasi saat gelap di laut. Mereka bersiap mencari hasil laut untuk konsumsi rumah tangga.

Tak hanya berasal dari Desa Kolontobo, tampak pula  Masyarakat dari desa Dikesare, Tapo Baran, Lamatokan, Todanara, juga dari Kota Lewoleba. Mereka memadati pantai Desa Kolontobo sambil menanti perintah untuk boleh melaut.

Melalui pengeras suara yang disiapkan panitia Festival Muro 1, Karolus Koda yang menjabat sebagai 'Nama Watan Ahi Kene' (penjaga pantai) dalam pranata adat Desa Kolontobo, memerintahkan warga untuk boleh melaut. Hal itu sekaligus menandakan dimulainya festival.

Dua Tahun Ditutup

Pembukaan Festival Muro 1 itu digelar setelah 2 tahun wilayah laut tersebut ditutup total dari aktivitas menangkap ikan. Penutupan wilayah laut itu untuk melindungi kehidupan laut dan sekitarnya. 

Ketua Panitia Festival Muro 1, Yoakim Sinung mengatakan, festival ini digelar oleh pemerintah desa bekerjasama dengan LSM Barakat. "Awalnya kita rencana buka sendiri, tapi berkaitan adanya kepentingan mendorong lahirnya perda Muro, maka dibuatlah Festival Muro I,” katanya.

Festival itu dihadiri jajaran Pemda NTT, di antaranya adalah Wakil Ketua Bapemperda DPRD NTT, Oktavianus Moa Mesi, Ketua Komisi II DPRD NTT Leonardus Lelo, mewakili Bupati Lembata, Kadis Pariwisata Ekonomi Kreatif, Yakobus Wuwur, Ketua DPRD Kab Lembata Syafrudin Sira, dan Wakil Ketua II DPRD Lembata Gewura Frabsiskus.

Ritual Adat

Masyarakat adat dari Lima desa yakni Dikesare, Tapo Baran, Lamatokan, Todanara, dan Kolontobo, hingga warga dari Kota Lewoleba turun melaut saat Muro atau larangan itu dibuka. Sebelumnya telah  digelar ritual adat membuka Muro.

Warga dengan peralatan tangkap sederhana menangkap berbagai jenis ikan. Tentu bagi yang sudah  terbiasa melaut, tangkapannya lebih banyak, sedangkan bagi yang tidak terbiasa hanya memperoleh sedikit.

Sejak dibuka pukul 16.00 wita hingga selesai pukul 19.00 wita, ribuan jenis ikan ditangkap warga. Sebagian dipungut untuk kepentingan pemangku adat, fakir miskin, dan pihak desa.

Andre, warga kota Lewoleba yang hadir dalam Festival Muro I mengaku sangat bahagia menyaksikan warga sibuk menangkap ikan dalam jumlah yang lumayan banyak.

"Jujur saya datang untuk menikmati suasana melaut beramai-ramai dan ingin memastikan bagaimana dampak positip penutupan Muro terhadap kekayaan laut kita. Dan hasilnya lumayan banyak ikan. Karang, mangrove dan ekosistem di sekitarnya juga terawat baik," ujar Andre.

Usai penangkapan ikan secara masal, digelar dialog bersama Pemda Lembata dan anggota DPRD Provinsi NTT, tentang pengakuan masyarakat dari 5 Desa tentang pelaksanaan Muro dan dampak sosialnya. Festival Muro I ditutup dengan pentas seni yang cukup memukau.

Diyakini, melalui ritual adat peninggalan nenek moyang Muro itu mampu menjaga kelestarian biota laut, serta menjadi pengingat bahwa laut bukan sekadar sumber hidup, tetapi juga bagian dari warisan leluhur yang harus dihormati. (M-1)

Read Entire Article