
LIMA kargo gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) untuk kebutuhan domestik sepanjang 2025 dipasok PT Donggi-Senoro LNG (DSLNG) sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan energi nasional. Dari jumlah tersebut, dua kargo dialokasikan untuk PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) dan tiga kargo untuk PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN), masing-masing dengan kapasitas 135 ribu meter kubik LNG.
Corporate Communication Manager DSLNG, Adhika Paramanandana, mengatakan hingga Juli 2025, empat dari lima kargo telah berhasil dikirimkan. Untuk PLN, tiga kargo telah tiba di lokasi tujuan, satu pada Maret dan dua pada Juli 2025.
Sementara untuk PGN, pengiriman terbaru dilakukan 28 Juli 2025 menggunakan kapal LNG Lady Eva dari Terminal Kilang DSLNG di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, dan tiba di Terminal Penerimaan dan Regasifikasi LNG Arun, Aceh, pada 4 Agustus 2025.
“Pengiriman berjalan lancar sesuai jadwal. Satu kargo untuk PGN sudah dikirim pada Januari, sementara satu kargo tambahan untuk PGN akan dikirim pada Oktober 2025,” ujar Adhika, Kamis (14/8).
DSLNG mengoperasikan kilang LNG tunggal dengan kapasitas 2,1 juta ton per tahun. Gas untuk kilang tersebut berasal dari Blok Senoro-Toili sebesar 250 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan Blok Matindok sebesar 85 MMSCFD.
Sejak awal beroperasi, kilang ini menerapkan model bisnis terpisah antara produsen gas di hulu dan pengolahan LNG di hilir, dengan sebagian besar pasokan terikat kontrak ekspor jangka panjang.
Menurut Adhika, meskipun volume pasokan domestik DSLNG tahun ini tidak sebesar penyedia LNG lain, kontribusi lima kargo tersebut cukup signifikan mengingat kapasitas kilang yang terbatas.
“Lima kargo yang dipasok tahun ini adalah kontribusi yang cukup berarti bagi pemenuhan suplai energi nasional,” ujarnya. (Z-10)