Liputan6.com, Jakarta Bek kanan Tottenham Hotspur, Djed Spence, mencatat sejarah setelah mendapat panggilan perdana ke timnas senior Inggris. Pemain berusia 25 tahun itu dipilih pelatih Thomas Tuchel untuk laga kualifikasi Piala Dunia melawan Andorra dan Serbia.
Pencapaian ini terasa semakin istimewa karena Spence berpeluang menjadi pemain Muslim pertama yang tampil bersama The Three Lions.
“Ini benar-benar sebuah berkah. Saya kaget juga, karena ini yang pertama kali. Sulit diungkapkan dengan kata-kata. Bagi saya, ini hal besar, terutama untuk keimanan saya,” ujar Spence dalam sesi wawancara di pemusatan latihan Inggris dikutip BBC.
Djed Spence Selalu Berpegangan pada Iman
Ia mengaku selalu menjadikan iman sebagai pegangan, baik di saat sulit maupun ketika berada di puncak karier. “Tuhan selalu ada di sisi saya, bahkan di masa-masa tergelap. Saat saya menang dan berada di momen terbaik, saya pun tetap memuliakan-Nya,” tambahnya.
Kehadiran Spence diyakini membawa pesan kuat bagi generasi muda, khususnya anak-anak Muslim di Inggris. Berdasarkan data, sekitar 3,9 juta Muslim atau 6,5 persen populasi tinggal di Inggris dan Wales.
“Kalau saya bisa melakukannya, kalian juga bisa. Bukan hanya anak-anak Muslim, tapi semua anak dengan latar belakang apa pun. Jika punya tekad, pasti bisa tercapai,” katanya penuh semangat.
Pembuktian Djed Spence
Meski disorot publik, Spence mengaku tidak terbebani. Baginya, bermain sepak bola adalah tentang kebahagiaan. “Saya hanya ingin bermain dengan senyum di wajah. Sisanya akan mengalir dengan sendirinya,” ujarnya.
Panggilan ke timnas senior ini juga menjadi jawaban manis atas berbagai kritik yang pernah ia terima. Saat ditanya apakah ia menyimpan 'daftar hitam' orang-orang yang pernah meragukannya, Spence tersenyum.
“Saya tidak punya daftar khusus, tapi tentu saya ingat siapa saja yang pernah meragukan. Rasanya menyenangkan bisa membuktikan mereka salah,” tutupnya.
Sumber: BBC