Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyinggung peristiwa penyerangan kepada DPP PDIP pada 27 Juli 1966 atau yang dikenal dengan peristiwa Kudatuli saat berikan pidato politiknya di Kongres VI PDIP.
Di hadapan para kader-kadernya, Megawati mengatakan masih terus menuntut keadilan bahkan mencari korban yang masih belum ditemukan.
“Sampai hari ini saya berpikir hukum itu ada di mana? Karena ketika di pengadilan saya selalu mengatakan bahwa saya hanya ingin jawaban dari pertanyaan saya, partai saya, pada waktu itu belum PDI Perjuangan (masih) PDI, itu sah,” kata Megawati di Bali Nusa Dua Convention Center, Sabtu (2/8).
“Sampai hari ini kalau saya bertanya buat keadilan masih ada 3 orang yang pada waktu itu dinyatakan hilang dan sampai hari ini kalau saya bertanya, bertanya, selalu dinyatakan belum bisa diketahui,” lanjutnya.
Presiden ke-5 RI itu lantas meminta kepada masyarakat Indonesia agar selalu ingat kepada pengorbanan para pejuang yang telah membawa bangsa ini ke gerbang kemerdekaan.
“Apakah kalian mau lagi dijajah? Ibu kembali bertanya! Makanya siap? Apa pun rintangan kita bisa selesaikan! Kenapa? Itulah anugerah Allah,” tutur Mega.
Kudatuli merupakan peristiwa diserangnya Kantor Pusat PDI pada 27 Juli 1996. Kerusuhan di Kantor Pusat DPP PDI kemudian meluas ke beberapa ruas jalan di Jakarta seperti Salemba.
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Komnas HAM, terdapat 5 orang yang meninggal dunia, 149 orang terluka, dan 23 orang hilang dalam peristiwa itu.