Di Jepang Ada Jasa Sewa Nenek untuk Ajarkan Memasak Sampai Jadi Teman Curhat

Saat tinggal merantau dan jauh dari keluarga, kamu mungkin langsung membuka YouTube atau scroll media sosial saat ingin belajar memasak. Tapi di Jepang, ada cara unik yang dilakukan, yaitu menyewa nenek.

Ya, layanan sewa nenek memang benar-benar ada. Salah satu yang cukup populer adalah "OK Obaachan", obaachan dalam bahasa Jepang artinya nenek. Dikutip SoraNews24, cukup dengan 3.300 yen (sekitar Rp 360 ribu) per jam, ditambah biaya transportasi sebesar 3.300 yen, kamu sudah bisa menyewa seorang nenek untuk mengajarkanmu memasak hingga membantu berbagai keperluan lainnya.

Namun jasa nenek ini bukan hanya soal dapur. Para penyewa juga sering meminta para nenek ini hadir untuk memberikan dukungan emosional, bahkan menjadi teman bicara ketika seseorang hendak mengungkapkan orientasi seksual kepada orang tua mereka. Mereka juga bisa membantu menjaga anak, menjadi penengah konflik keluarga, atau bahkan menemani orang yang baru patah hati.

Mengutip South China Morning Post, OK Obaachan diluncurkan pada 2011 oleh perusahaan Client Partners, yang dikenal sebagai handyman khusus wanita. Perusahaan ini menyalurkan tenaga kerja perempuan untuk berbagai pekerjaan, dari bersih-bersih rumah hingga menjadi teman ngobrol. Tak hanya nenek, mereka juga menyediakan jasa sewa lainnya seperti teman sewaan ataupun keluarga sewaan.

Saat ini, sekitar 100 wanita lansia berusia 60 hingga 94 tahun bekerja dalam layanan ini. Mereka memiliki keahlian beragam, mulai dari urusan rumah tangga, pengetahuan sejarah, hingga keterampilan interpersonal.

Bisnis penyewaan nenek di Jepang bukan hadir tanpa alasan. Biaya hidup di Negeri Sakura terus meningkat, sementara uang pensiun yang diterima para lansia hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar. Tak mengherankan jika banyak lansia memilih untuk tetap bekerja demi menambah penghasilan dan tetap merasa produktif.

Berdasarkan Data dari Biro Statistik Jepang, sekitar 9,3 juta orang berusia di atas 65 tahun masih aktif di dunia kerja. Survei dari Kementerian Urusan Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang yang dikutip oleh The Asahi Shimbun juga menunjukkan bahwa banyak warga Jepang yang terus bekerja setelah usia 65 tahun, didorong oleh alasan finansial maupun keinginan untuk tetap menjalani hidup yang bermakna.

Fakta ini juga sejalan dengan kondisi demografi Jepang yang menjadi negara dengan proporsi penduduk lansia tertinggi di dunia, yakni 29,1 persen dari total populasi. Angka ini melampaui Italia (24,1 persen) dan Finlandia (23,3 persen) yang masing-masing berada di posisi kedua dan ketiga dalam daftar negara dengan populasi lansia tertinggi.

Kira-kira kalau ada di Indonesia, kamu mau pakai jasa sewa nenek?