Deposit Pajak Tiba-Tiba Melonjak 1.300%, Bos DJP Tak Khawatir

2 days ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Deposit pajak mengalami peningkatan setoran, membuat penerimaan komponen pajak lainnya ikut meroket pada tahun ini, mencapai 1.300% dari target 2025. Di daerah, peningkatan deposit pajak ini berpotensi menimbulkan kendala.

Direktur Jenderal Pajak Bimo Wijayanto mengakui, deposit pajak mengalami peningkatan saat ini. Namun, ia menegaskan, layanan itu sebetulnya memberikan kemudahan bagi wajib pajak untuk menyetorkan kewajiban perpajakannya sebelum melaporkan secara rinci dalam surat pemberitahuan (SPT) tahunan.

Sebagaimana diketahui, layanan deposit pajak muncul seiring dengan pemberlakukan sistem inti administrasi pajak atau coretax system, yang diimplementasikan DJP sejak 1 Januari 2025.

"Terkait deposit iya benar. Jadi, deposit ini sebenarnya kemudahan bagi wajib pajak, mereka bisa nyetor dulu kewajiban perpajakannya kemudian melaporkan SPT," kata Bimo di Kantor Pusat DJP, Jakarta, Kamis (31/7/2025).

Menurut Bimo, pada dasarnya tidak ada masalah dengan adanya peningkatan deposit pajak itu, sebab nantinya nilai setoran pajaknya akan otomatis tercatat sesuai dengan jenis pajak yang ingin dibayarkan seusai pelaporan SPT dilakukan oleh wajib pajak.

"Jadi sampai SPT itu dilaporkan, maka itu masih menjadi deposit, jadi tidak ada masalah nanti akan di clear up ketika SPT nya sudah disampaikan. Itu bukan masalah yang besar," tegasnya.

Meski begitu, di daerah ada kekhawatiran, deposit pajak yang tak kunjung terdistribusi sesuai tagihan jenis pajak nya bisa mempengaruhi perhitungan dana bagi hasil (DBH) PBB dan PPh yang mensyaratkan rincian dan jumlah setoran pajak oleh Pemerintah Daerah.

Tapi, Bimo menganggap, kekhawatiran itu tidak berdasar. "Bukan masalah yang besar dan tidak akan mengganggu apapun termasuk tadi ada pertanyaan yang spekulatif tentang DBH, dan DBH akan baik-baik saja," tegas Bimo.

Sebagai informasi, membesarnya nilai deposit pajak hingga membuat kekhawatiran kendala terhadap perhitungan DBH PBB dan PPh di daerah terjadi di Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Rimba Raya, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh.

Dalam informasi yang termuat dalam website pajak.go.id berjudul "Nilai Deposit Pajak Meningkat, KPP Bireuen Bimbing Para Bendahara Lapor SPT" tertanggal 31 Juli 2025 disebutkan bahwa Kepala KP2KP Rimba Raya, Nurdin, menyampaikan nilai setoran deposit SKPD Bener Meriah sudah mencapai lebih dari 45% dari total setoran pajak seluruh SKPD Bener Meriah dan menjadi salah satu kendala dalam perhitungan dana bagi hasil (DBH) PBB dan PPh yang mensyaratkan rincian dan jumlah setoran pajak oleh Pemerintah Daerah.

Hal itu ia sampaikan dalam acara bimbingan Coretax DJP yang diikuti 14 (empat belas) SKPD yang diwakili para bendahara dan operator pajak. Kegiatan ini merupakan bimbingan minggu pertama yang direncakan akan dilakukan dalam dua minggu dengan fokus menindaklanjuti nilai setoran deposit pajak oleh SKPD dari awal Januari 2025 hingga akhir Juni 2025 yang dinilai signifikan.

"Apabila setoran deposit pajak tidak teralokasikan ke jenis pajak yang benar maka dapat mempengaruhi besaran nilai DBH dan penerimaan pemda yang bersangkutan sehingga pada akhirnya dapat mempengaruhi pembangunan di masing-masing daerahnya," ujar Nurdin.

Bendahara Inspektorat Kabupaten Bener Meriah, Saipudin, menyampaikan agar Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan, dan Aset (BPKPA) bisa membuat penegasan mengenai penggunaan deposit pajak agar tidak menjadi kendala perhitungan DBH.

"Kita sudah mengikuti bimbingan pada awal tahun 2025 saat awal penerapan Coretax DJP tetapi pada saat itu masih banyak kendala teknis sehingga kami masih belum bisa menerapkan prosedur yang seharusnya. Makanya bendahara biasanya gunakan deposit pajak karena BPKPA sebagai unit verifikasi pembayaran menerimanya," ujar Saipudin.

Jadi Pendorong Pajak Lainnya

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Perpajakan Yon Arsal sebelumnya mengungkapkan, deposit pajak yang menjulang menjadi salah satu pendorong naik pesatnya komponen pajak lainnya dalam penerimaan pajak sepanjang paruh pertama tahun ini.

"Jadi kan sekarang dengan mekanisme penerimaan kita yang ada sekarang, ada beberapa penerimaan kita yang masuk ke deposit terlebih dahulu. Ketika nanti wajib pajak menyampaikan SPT, maka kemudian akan teratribusi ke jenis pajaknya masing-masing," ucap Yon pada 14 Juli 2025 lalu.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan dokumen Prognosis APBN Semester II Tahun 2025, setoran pajak lainnya diramal bisa capai Rp 109,3 triliun sampai akhir 2025, atau sekitar 1.301,2% dari target awal yang dipatok Rp 7,8 triliun.

Pajak lainnya memang menjadi komponen dengan nilai terkecil dalam target awal, namun akan menjadi setoran yang paling tumbuh kencang pada tahun ini, selain setoran pajak bumi dan bangunan yang juga diramal naik dari target Rp 27,1 triliun menjadi Rp 30,1 triliun.

Adapun komponen pajak yang berpotensi melorot di antaranya pajak penghasilan (PPh) dari target Rp 1.209,3 triliun menjadi hanya Rp 1.041,6 triliun, serta PPN dan PPnBM dari Rp 945,1 triliun menjadi hanya Rp 895,9 triliun.

Kepala Riset Perpajakan Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar menduga, pemerintah mengandalkan deposit pajak dalam ramalan peningkatan komponen pajak lainnya itu.

"Penerimaan pajak lainnya meningkat signifikan akibat deposit pajak, ini sebagai dampak dari implementasi core tax maupun sistem core tax yang belum stabil," kata Fajry kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (8/7/2025).

Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, penerimaan pajak lainnya memang mengalami peningkatan pesat selama Semester I-2025 karena deposit pajak. Penerimaan pajak lainnya pada paruh pertama tahun ini mencapai Rp 61,33 triliun atau 786,7% terhadap target APBN 2025. Bahkan, realisasi itu tumbuh 1.550,6% dibanding periode yang sama pada 2024 sebesar Rp 3,7 triliun.


(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Pekerja Freelance! Ini Cara Lapor SPT Tahunan Pajak

Read Entire Article