Dekan FK Undip Akui Senioritas PPDS Anestesi Sebabkan ARL Meninggal Sebagai Bentuk Bullying

1 month ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) Yan Wisnu Prajoko mengaku tidak mengetahui adanya budaya perundungan di PPDS Anestesia Undip. Namun setelah dipaparkan tentang praktik-praktik senioritas di PPDS Anestesia Undip, Yan mengakui, hal itu merupakan bentuk perundungan. 

Yan Wisnu dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan perundungan dan pemerasan terhadap almarhumah Aulia Risma Lestari, mahasiswi PPDS Anestesia Undip, di Pengadilan Negeri Semarang, Rabu (9/7/2025). Dalam persidangan, Yan mengungkapkan, dia resmi menjabat sebagai Dekan FK Undip pada Januari 2024. 

Yan mengeklaim, sesaat setelah itu, dia mendeklarasikan Gerakan Anti-Bullying. Deklarasi tersebut turut ditandatangani para kaprodi di FK Undip. Menurut Yan, pascadeklarasi, FK Undip memasang spanduk-spanduk berisi pesan anti-perundungan di lingkungan fakultas. 

"Kami juga membuka link (kanal) aduan untuk menerima laporan perundungan," kata Yan Wisnu dalam persidangan. 

Yan mengungkapkan, sejak kanal aduan dibuka, tidak ada laporan dugaan perundungan dari PPDS Anestesia. "Karena laporan ke link aduan ini langsung masuk ke komputer saya," ujarnya. 

Kendati demikian, Yan mengakui dia menerima laporan dugaan perundungan dari prodi lain. Salah satunya dari Prodi PPDS Dermatologi, Venereologi, dan Estetika. 

Dalam persidangan, majelis hakim menanyakan pendapat Yan Wisnu soal bentuk perundungan. Yan menjawab perundungan dapat berupa fisik dan verbal.

"Kalau misalnya tugas senior dikerjakan oleh junior, itu termasuk perundungan bukan?" tanya Hakim Rightmen Situmorang kepada Yan Wisnu. "Termasuk Yang Mulia," jawab Yan Wisnu.  

Hakim Rightmen kemudian menceritakan soal mahasiswa PPDS Anestesia Undip di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi yang tak memperoleh makanan selama menjadi dokter residen di sana. Hal itu karena tidak ada regulasi spesifik yang mengatur soal penyediaan makanan bagi para dokter residen anestesia. 

"Kalau regulasinya tidak ada, yang menyiapkan makanan dan membayar makanan seharusnya siapa?" tanya Hakim Rightmen. Yan menjawab, mahasiswa seharusnya membeli dan menyiapkan makanannya sendiri. 

Hakim Rightmen selanjutnya menceritakan tentang makan prolong, yakni makanan yang harus disiapkan mahasiswa junior PPDS Anestesia Undip untuk mahasiswa senior. "Itu termasuk bully bukan?" tanya Hakim Rightmen. "Termasuk Yang Mulia," jawab Yan Wisnu. 

Hakim Rightmen kemudian menanyakan pendapat Yan Wisnu soal individu yang mengetahui praktik perundungan tapi membiarkannya, apakah termasuk pelaku bully. "Termasuk Yang Mulia. Yang mengetahui dan membiarkan termasuk pelaku bully," ujar Yan. 

Dalam persidangan dugaan perundungan dan pemerasan almarhumah Aulia Risma Lestari yang digelar sejak 26 Mei 2025 lalu, terungkap setiap mahasiswa semester 1 mengumpulkan iuran antara Rp 10 hingga Rp 20 juta per bulan. Sebagian besar dana atau iuran yang terkumpul digunakan untuk memenuhi kebutuhan senior, mulai dari makan, pengerjaan tugas akademik, penyediaan mobil, hingga memfasilitasi kegiatan rekreasi olahraga. 

Read Entire Article