Dari sisi investor, wakaf dikenal memiliki profil risiko yang konservatif dan relatif aman. Selain itu, investasi wakaf juga mampu menjangkau dan menarik masyarakat luas.
Di Indonesia sendiri, investasi wakaf dapat dimulai hanya dari Rp 1 juta saja. Meski begitu, apabila ditelaah berdasarkan asas wakaf, apakah investasi ini telah sesuai dan memang memberi kebermanfaatan secara luas di Indonesia?
Wakaf sebagai Instrumen Investasi Syariah yang Penuh Manfaat
Wakaf sebagai instrumen syariah telah ada sejak zaman para ulama terdahulu. Wakaf uang, misalnya, bahkan sudah dikenal sejak Imam al-Zuhri yang hidup pada abad ke-2 Hijriah.
Ia berpendapat bahwa wakaf dalam bentuk dinar atau dirham diperbolehkan dan dapat digunakan untuk mendanai berbagai kegiatan, seperti pengelolaan amal, rumah sakit, masjid, hingga pendidikan. Ini adalah bagian dari konsep management resource fundraising yang menunjukkan manfaat luas investasi wakaf.
Imam al-Zuhri juga menjelaskan bahwa investasi wakaf uang dapat dijadikan modal usaha. Dalam karyanya Risalah fi Jawazi Waqf al-Nuqud, beliau menyebut bahwa keuntungan dari usaha tersebut harus disalurkan kepada mauquf 'alaih (penerima wakaf).
Sebagai contoh, jika seseorang mewakafkan uang sebesar Rp 100 juta, dana tersebut bisa diinvestasikan dalam usaha syariah. Hasil keuntungan dari investasi dapat digunakan untuk kepentingan lain setelah modal pokok Rp 100 juta tersebut tetap aman.
Selain itu, investasi wakaf juga memiliki kelebihan karena modal pokok tetap terjaga, sementara keuntungannya dapat terus dimanfaatkan atau disedekahkan untuk kepentingan umat. Ini sejalan dengan konsep management asset fundraising, bahwa Badan Wakaf Indonesia (BWI) mengelola wakaf untuk menghasilkan manfaat berkelanjutan.
Dari sini, jelas bahwa wakaf merupakan instrumen investasi yang tidak hanya menguntungkan investor, tetapi juga mendukung pembangunan infrastruktur, kegiatan sosial, dan bahkan perekonomian negara.
Manfaat Wakaf dalam Pembangunan
Lalu, apa saja manfaat nyata di bidang pembangunan yang bisa dirasakan dari hasil pengelolaan investasi wakaf tersebut?
Wakaf telah terbukti berperan penting dalam pembangunan berbagai negara. Misalnya di Kuwait, dana wakaf digunakan dalam proyek pembangunan seperti properti, pertokoan, dan permukiman, menjadikannya instrumen utama dalam infrastruktur.
Begitu pula di Mesir, dana wakaf dikelola untuk proyek besar seperti Terusan Suez dan Universitas Al-Azhar, menunjukkan manfaat jangka panjang dari wakaf.
Negara non-Islam seperti Amerika Serikat dan Singapura juga telah memanfaatkan dana wakaf untuk mendukung pembangunan.
Di Amerika Serikat, dana wakaf dari komunitas Muslim dikelola melalui Kuwait Awqaf Public Foundation untuk berbagai proyek, menunjukkan manfaat wakaf bagi pembangunan global.
Di Indonesia sendiri, wakaf telah menjadi bagian penting dalam sejarah pembangunan. Contohnya, dana wakaf dari masyarakat Aceh digunakan untuk membeli pesawat pertama Republik Indonesia, yang menjadi cikal bakal Garuda Indonesia. Selain itu, wakaf juga berkontribusi dalam pembangunan Monumen Nasional (Monas).