Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akan membagi saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) ke desa-desa di Jawa Barat. Dedi menyebut, dana yang akan didistribusikan ke desa, akan dibelikan saham.
Bank BJB merupakan Bank Pembangunan Daerah (BPD) milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Banten. Saat ini, Pemprov Jawa Barat memegang 38,52 persen saham kepemilikan dan Pemprov Banten memegang 4,95 persen saham. Sementara sisanya dimiliki kota/kabupaten di Jawa Barat dan Banten.
"Nanti desa itu menjadi bagian dari pemilik saham di Bank Jabar (BJB). Jadi uang yang kita distribusikan ke desa itu nanti dibelikan saham, rencana saya begitu," kata Dedi usai menghadiri kegiatan APDESI di Kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Barat, Selasa (26/08).
Dedi menyebut pembagian saham ini sebagai salah satu rencana pemerintah Provinsi Jabar dalam tiga tahun ke depan. Dedi mengatakan tengah menyasar pengguliran program infrastruktur dengan basis kabupaten dan kota.
Selanjutnya, pemerintah provinsi akan mengarah pada desa yang mengalami masalah sosial. Dedi menargetkan, proses infrastruktur desa akan selesai pada 2027.
Kemudian, 2028 hingga 2029, pemerintah provinsi Jawa Barat akan mulai membagikan saham kepada desa.
"Proses Kabupaten, Provinsi, Desa selesai di 2027, 2028-2029 saya sudah ingin Pemprov itu membagi saham kepada desa, yaitu saham di perbankan," ujar Dedi.
Dedi menilai kondisi desa saat ini sudah kehilangan tokoh salah satunya yang mengerti soal infrastruktur.
"Sekarang di desa harus dihidupkan kembali ketokohan yang tokoh itu menjadi inspirasi pembangunan," ujar Dedi.