
Digital Forensik Polri melakukan pemeriksaan CCTV yang diambil dari berbagai lokasi. Hasil pemeriksaan CCTV menunjukkan tidak ada gerakan atau tindakan kekerasan fisik yang dilakukan diplomat muda Arya Daru.
"Dari report result kami melakukan pemeriksaan atau analisa terhadap file multimedia dari CCTV yang diambil dari CCTV di 20 titik. Analisa base metadata, string data, frame by frame, seluruh file video di Kemlu, di GI, di tempat kos almarhum kami tidak menemukan adanya motion atau gerakan atau muatan tindakan kekerasan fisik," kata perwakilan Digifor Polri dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7).
Sementara pemeriksaan terhadap handphone Arya Daru, rekaman komunikasi terakhir kali direkam pada 20 September 2022.
"Kami temukan adanya pengiriman email yang dimiliki oleh pengguna, digital evidence alamatnya di [email protected] dikirim ke badan amal yang punya dukungan emosional yang tertekan dan menyebabkan bunuh diri," ungkapnya.
Digifor Polri mengatakan, ada dua segmen yang dimulai dari Juni hingga Juli 2013. Intinya, dalam email itu Arya Daru menceritakan keinginannya untuk bunuh diri.
"Di 2021, dimulai September 2021 hingga 5 Oktober 2021 sebanyak 9 segmen, pengiriman 9 segmen. Intinya sama, ada niatan semakin kuat untuk bunuh diri karena problem yang dihadapi. Kira-kira itu yang potensial," pungkasnya.