Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (PKO) Kabupaten Sikka menerapkan kebijakan belajar di rumah bagi murid setingkat PAUD, TK, SD, dan SMP yang terdampak abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki,Nusa Tenggara Timur.
Kebijakan tersebut mulai berlaku pada Sabtu (2/8).
Kebijakan itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor: PKO. 05/SE/VIII/2025 yang dikeluarkan Dinas PKO Kabupaten Sikka. Kepala Dinas PKO Kabupaten Sikka, Germanus Goleng, mengatakan kebijakan itu diterapkan karena hujan abu masih terus terjadi dan bau belerang begitu menyengat sehingga dikhawatirkan mengganggu kesehatan murid.
"Kondisi ini berpotensi mengganggu kesehatan peserta didik dan menghambat proses belajar mengajar," kata dia di Kabupaten Sikka pada Sabtu (2/8).
Germanus juga meminta kepada kepala sekolah dan guru agar memulangkan muridnya yang sudah telanjur datang ke sekolah. Nantinya, selama belajar di rumah, kegiatan belajar mengajar berlangsung secara daring atau luring terbatas dengan menyesuaikan kondisi jaringan internet.
Germanus juga menyebut kebijakan belajar di rumah akan dievaluasi setiap hari dengan mengacu pada aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki. Pihaknya bakal terus memantau informasi terbaru dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
"Guru diminta tetap aktif memberikan materi pembelajaran agar tidak terjadi ketertinggalan pelajaran," jelas dia.
Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi pada Jumat (1/8) malam. Gunung itu memuntahkan kolom abu setinggi 10 Km dari puncaknya. Atas adanya erupsi tersebut, masyarakat diimbau untuk tidak beraktifitas di sekitar lokasi gunung.
Berikut rekomendasi lengkapnya:
1. Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 6 Km dan Sektoral Barat Daya-Timur laut 7 Km dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki;
2. Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya;
3. Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote;
4. Masyarakat yang terdampak hujan abu G. Lewotobi Laki-laki, memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan;
5. Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung;
6. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan G. Lewotobi Laki-laki. Untuk informasi lebih jelas dapat menghubungi Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki atau menghubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada nomor telepon 022-7272606.