China Siapkan "Teror Senyap" Nuklir, Targetkan AS dan Sekutunya

21 hours ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - China tengah mempercepat modernisasi persenjataan nuklirnya dalam upaya menekan Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya di Asia tanpa harus berperang. Hal ini terungkap dalam laporan terbaru Hudson Institute yang dirilis belum lama ini.

Menurut laporan berjudul "Implikasi Modernisasi Senjata Nuklir China bagi Amerika Serikat dan Sekutu Regional" yang dirilis Rabu (30/7/2025), Beijing memanfaatkan perkembangan senjata nuklir bukan untuk memenangkan perang secara langsung, melainkan untuk menciptakan efek psikologis dan politik guna mendulang keunggulan strategis di kawasan.

"Modernisasi persenjataan nuklir ada untuk memungkinkan China menyerang rencana (strategi) dan sekutu musuh, membawa China selangkah lebih dekat untuk menaklukkan musuh dan menang tanpa harus berperang," tulis para peneliti John Lee dari Hudson Institute dan Lavina Lee dari Macquarie University dalam laporan tersebut, seperti dikutip Newsweek.

Laporan itu menyebut bahwa China menggunakan "ancaman nuklir tersirat" untuk mencegah negara-negara seperti Filipina, Jepang, dan Korea Selatan memperkuat kerja sama militer dengan Washington, khususnya dalam skenario konflik di Selat Taiwan. Dalam kasus Filipina, ancaman nuklir tersirat digunakan untuk menghambat integrasi militer Manila ke dalam sistem pertahanan kolektif AS.

Di Jepang, China menciptakan tekanan psikologis yang melemahkan keyakinan terhadap efektivitas payung nuklir Amerika Serikat. Sementara di Korea Selatan, ancaman nuklir China disebut bisa muncul jika Seoul menyetujui kehadiran senjata nuklir AS di wilayahnya, meskipun saat ini fokus utama negara tersebut masih tertuju pada Korea Utara.

Laporan juga menyoroti bahwa strategi nuklir China tidak hanya bertujuan mencegah serangan musuh, tetapi juga untuk menahan langkah musuh sembari memperluas ruang gerak geopolitik Beijing. Konsep ini disebut selaras dengan visi China soal "stabilitas strategis", yakni kondisi ketika musuh enggan bertindak, namun China tetap bisa melanjutkan tujuannya.

Presiden Xi Jinping disebut telah memerintahkan percepatan penguatan kekuatan penangkal strategis sebagai bagian dari modernisasi militer nasional. Data dari Departemen Pertahanan AS dan Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm mencatat China kini memiliki sekitar 600 hulu ledak nuklir, naik 100 dalam setahun. Angka itu diperkirakan melampaui 1.000 hulu ledak pada 2030, meski masih jauh di bawah kepemilikan nuklir AS dan Rusia.

Menanggapi laporan tersebut, Kedutaan Besar China di Washington menyampaikan bahwa strategi nuklir Beijing bersifat defensif dan mengedepankan prinsip non-agresif.

"China mematuhi kebijakan tidak menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu dalam keadaan apa pun dan kapan pun, dan berkomitmen tanpa syarat untuk tidak menggunakan atau mengancam akan menggunakan senjata nuklir terhadap negara-negara non-senjata nuklir," kata Kedubes China.

Beijing juga menegaskan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam perlombaan senjata dan hanya menjaga kekuatan nuklir pada tingkat minimum yang dibutuhkan untuk keamanan nasional.

Laporan Hudson Institute menyimpulkan bahwa modernisasi nuklir China justru bisa menjadi bumerang. "AS dan sekutunya perlu meyakinkan Beijing bahwa langkah tersebut hanya akan mempercepat penyeimbangan kekuatan militer, membuat kemenangan atas Taiwan makin mahal dan kecil kemungkinannya," tulis laporan itu.

Dengan dinamika tersebut, baik China maupun AS serta negara-negara nuklir besar lainnya diperkirakan akan terus memperbarui dan meningkatkan arsenal senjata nuklir mereka dalam beberapa tahun ke depan.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: AS & Iran Akhiri Diskusi Putaran 2 Program Nuklir Teheran

Read Entire Article